
Cerita Kabupaten Jayapura Lawan Krisis Pangan di Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam menghadapi pandemi Covid-19 salah satu kendala yang harus dihadapi adalah krisis pangan. Untuk itu pemerintah daerah harus memastikan kelangsungan ekonomi dan pangan untuk menghadapi pandemi.
"Dengan kondisi 2 distrik di Kabupaten Jayapura, ketergantungan logistik dari luar menjadi tinggi untuk itu kami mencoba meningkatkan upaya ketahanan pangan lokal," kata Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/10/2020).
Mathius mengatakan Kabupaten Jayapura mengandalkan tanaman jangka pendek seperti jagung, sagu, ubi-ubian, kacang hingga ternak ayam dan yang lainnya. Masing-masing distrik mengembangkan bahan pangan sesuai dengan kondisi lokal. Pemerintah daerah pun sigap memberikan bantuan teknis, dan membantu melihat apa yang cocok disana, sektor perikanan juga, ada pula yang didukung dari dana kampung.
Kabupaten Jayapura pun juga mengandalkan sektor perikanan untuk mendongkrak perekonomian di masa pandemi, bahkan sudah ada pengiriman ikan tuna ke jaringan pemasaran Bali dan Surabaya. Kemudian ada masyarakat yang mengorganisir, dan dinas yang bersangkutan untuk distribusi lebih lanjut.
"Jadi ini kita mulai membangun kerjasama kolaborasi dengan dunia usaha, dan ada perusahaan ikan yang membangun fasilitas infrastruktur untuk tempat usaha perikanan dan perkebunan seperti kakao," kata dia.
Berkembangnya sektor perikanan di masa sulit ini juga membangun semangat masyarakat, dan menjalin kerjasama. Mathius menegaskan dengan kerja sama semua pihak ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan ketahanan pangan terjaga. Apalagi dalam usaha yang dikembangkan tidak ada perantara, sehingga petani dan peternak mendapatkan hasil yang lebih besar.
"Kami ada tim ekonomi khusus, tim jaring pengaman sosial, dan tim kesehatan, sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait kita sudah langsung. Masyarakat yang memproduksi dan bertindak jadi perantara dan peningkatan kapasitas dan bagaimana bantuan tersalur dengan cepat, dan bagaimana komunikasi dengan pasar," kata Mathius.
OPD di masa pandemi ini ini tidak bekerja full di kantor karena harus melihat kondisi lapangan secara langsung. Mathius menegaskan Covid-19 membuat Pemda harus berkreasi agar ada berkontribusi pada masyarakat.
Kabupaten Jayapura juga bekerjasama dengan perusahaan berbasis online agar bisa membangun kerjasama dengan petani, sehingga mereka bisa menjadi penghasil dan perantara sekaligus. Meski masih sesuatu yang baru, Mathius menilai inovasi ini harus dilakukan untuk mempercepat ketahanan pangan
"Kami meminta teman-teman dunia usaha yang punya kapasitas manajemen yang bagus mendampingi prosesnya, karena kami masih mencari bentuknya," katanya.
Secara jangka panjang kolaborasi ini membutuhkan dukungan riil dari pemerintah pusat dan provinsi untuk sektor yang terkait. Apalagi letak Papua dan Papua Barat jauh dari pusat sehingga butuh upaya konkrit agar aluran regulasi pusat dengan kabupaten kota lebih maksimal.
"Covid-19 bisa meningkatkan kebangkitan pangan lokal. Ini perlu disikapi dengan dukungan teknis profesional, di sini serba terbatas dan kami berharap ini menjadi kekuatan baru untuk masyarakat," tutupnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak