Jurus Kabupaten Jayapura Hadapi Dampak Covid-19

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 October 2020 14:17
Bupati Jayapura, Mathius Awoitsuw mendapat penghargaan
Foto: Bupati Jayapura, Mathius Awoitsuw yang diwakilkan mendapat penghargaan "The Best Regency in Macroeconomic Response Against Covid-19" dalam acara CNBC Indonesia Award (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Dari 14 distrik yang ada di Kabupaten Jayapura, hanya ada dua distrik yang terdampak Covid-19. Sehingga penanganan difokuskan ke dua distrik tersebut, meski daerah lain merasakan dampak secara tidak langsung.

Hal ini membuat, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw berinisiatif mengajak masyarakat yang berada di kawasan yang masih hijau, untuk ke kebun dan melakukan aktivitas disana, sehingga tidak perlu ke kota. Upaya ini juga didukung dari alokasi dana desa dan anggaran daerah agar pembatasan tetap memperhatikan ketahanan pangan

"Jadi dua distrik ini memang sektor jasanya cukup tinggi, sehingga pertama melakukan pembatasan terhadap penerbangan dan transportasi laut untuk penumpang, itu menyebabkan kesulitan ekonomi," kata Mathius kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/10/2020).

Kabupaten Jayapura pun memberikan keringanan di sektor jasa dengan kelonggaran pajak di sektor usaha yang hampir 4 bulan tidak ada penarikan pajak. Dengan begitu mereka bisa mengatasi masalah internalnya, apalagi banyak karyawan dan pegawai yang dirumahkan.

"Upaya ini juga bisa menjaga stabilitas sektor ekonomi dan tetap ada bantuan sosial yang diarahkan di sekitar kota ini, di distrik lain kebanyakan ketahanan pangan," katanya.

Menurutnya, distrik di Kabupaten Jayapura ketergantungan logistik dari luar tinggi, sehingga pihaknya mencoba meningkatkan upaya ketahanan pangan lokal, untuk memasok ke kota. Untuk menjaga stabilitas, sesuai arahan pemerintah pusat beberapa dinas bisa diarahkan untuk mendukung perekonomian di OPD (Organisasi Perangkat Daerah), kemudian ada dana sekitar Rp 5 miliar untuk memberikan dukungan dan alokasi dana desa diprioritaskan untuk sektor ketahanan pangan.

"Satu kampung sekitar Rp 100 juta, ada sekitar Rp 14 miliar untuk diberikan sebagai dukungan. Dana Covid-19, dan dana kampung hampir Rp 20 miliar, ditambah partisipasi masyarakat, ini yang kami terus jaga," kata dia.

Kabupaten Jayapura mengandalkan tanaman jangka pendek seperti jagung, sagu, ubi-ubian, kacang hingga ternak ayam dan yang lainnya. Masing-masing distrik mengembangkan bahan pangan sesuai dengan kondisi lokal. Pemerintah daerah pun sigap memberikan bantuan teknis, dan membantu melihat apa yang cocok disana, sektor perikanan juga, ada pula yang didukung dari dana kampung.

Mathius mengatakan daerah yang dipimpinnya juga mengandalkan sektor perikanan untuk mendongkrak perekonomian di masa pandemi, bahkan sudah ada pengiriman ikan tuna ke jaringan pemasaran Bali dan Surabaya. Kemudian ada masyarakat yang mengorganisir, dan dinas yang bersangkutan untuk distribusi lebih lanjut.

"Jadi ini kita mulai membangun kerjasama kolaborasi dengan dunia usaha, dan ada perusahaan ikan yang membangun fasilitas infrastruktur untuk tempat usaha perikanan dan perkebunan seperti kakao," kata dia.

Berkembangnya sektor perikanan di masa sulit ini juga membangun semangat masyarakat, dan menjalin kerjasama. Mathius menegaskan dengan kerja sama semua pihak ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan ketahanan pangan terjaga. Apalagi dalam usaha yang dikembangkan tidak ada perantara, sehingga petani dan peternak mendapatkan hasil yang lebih besar.

"Kami ada tim ekonomi khusus, tim jaring pengaman sosial, dan tim kesehatan, sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait kita sudah langsung. Masyarakat yang memproduksi dan bertindak jadi perantara dan peningkatan kapasitas dan bagaimana bantuan tersalur dengan cepat, dan bagaimana komunikasi dengan pasar," kata Mathius.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular