Ini Strategi Sutiaji dalam Akselerasi Wisata & UMKM di Malang

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 October 2020 13:52
Wali Kota Malang, Sutiaji dalam acara CNBC Indonesia Award (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Wali Kota Malang, Sutiaji dalam acara CNBC Indonesia Award (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kota Malang ditargetkan menjadi kekuatan besar ke depannya dengan berkolaborasi dengan daerah lain di sekitarnya. Agar tidak menjadi tumpang tindih dengan daerah lainnya, Kota Malang menerapkan kanalisasi, salah satunya dengan wisata edukasi dan kuliner.

Wali Kota Malang H. Sutiaji mencontohkan saat ini sudah ada kampung tematik di Kota Malang dan akan tetap fokus kesana, sehingga pihaknya tidak akan menyediakan wisata yang sudah ada di kota Batu.

"Kami akan konsen yang menjadi bagiannya, yang sudah disediakan Kota Batu tidak akan kami sediakan," kata Sutiaji, dalam diskusi CNBC Indonesia Award Best Regional Leaders, Jumat (23/10/2020).

Dia mengharapkan konsep kanalisisasi ini bisa konsisten dijalankan sehingga bisa membentuk sistem, dengan begitu siapapun kepala daerahnya tinggal menjalani sistem yang sudah ada. Sutiaji mengatakan saat pertama kali dilantik pendapatan daerah Kota Malang hanya sekitar Rp 380 miliar, dia mengharapkan bisa naik menjadi Rp 1,5 triliun di akhir masa jabatannya.

"Banyak yang bilang Rp 1,5 triliun itu besar, padahal kalau dilihat sumber pendapatannya bisa lebih besar lagi seharusnya. Tempat korupsi yang subur itu, mohon maaf di sumber pendapatan, saya punya datanya. Jadi harapan saya itu berbasis data," kata dia.

Demi mendongkrak perkembangan UMKM kota Malang, Jawa Timur akan mendirikan Malang Creative Center (MCC) yang rencananya akan selesai pada 2022. MCC nantinya juga dapat digunakan bagi UMKM yang sebelumnya mencari tempat untuk memasarkan produknya dan menjadi 'rumah' bagi usahanya.

"Anggarannya dulu Rp 180 miliar tapi kami pangkas menjadi Rp 125 miliar, yang akan dibangun 2021 dan selesai 2022. Ini akan menjadi tempat kontemplasi dan pembelajaran anak-anak kita," kata Sutiaji.

Selain menjadi pusat bagi UMKM, mereka juga akan diberikan pembelajaran dan berbagai syarat agar mereka bisa bersaing di pasar. Dengan begitu mereka tetap bisa kreatif dan bersaing dengan pasar, pelatihan di MCC pun dapat menjadi kurasi bagi UMKM.

"Juga nanti tempat edukasi, jadi orang bisa melihat kesana ini cara pembuatan produknya. Tadinya kalau tidak ada pandemi 2021 sudah on going, tapi pandemi kita sudah berbagai persiapan," katanya.

Menurutnya inovasi tidak hanya harus fokus pada digital semata, meski ketika memasuki dunia informasi dapat memudahkan pelaku usaha. Namun di masa seperti ini menurut Sutiaji, semua sarana dan prasarana harus dimanfaatkan dan dikembangkan.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Karaoke Bangkit dari 'Kubur', Langsung Dihantam Pajak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular