Vaksin Merah Putih Belum Bisa Dipakai Tahun Depan, Kapan?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 October 2020 16:48
Infografis: Fakta Vaksin Covid19 di Indonesia
Foto: Infografis/Fakta Vaksin Covid19 di Indonesia/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan segera melakukan vaksinasi pada November 2020 dengan menggunakan vaksin buatan China. Indonesia  juga mengembangkan vaksin Covid-19 yang diberi nama Vaksin Merah Putih dan diproyeksikan baru bisa digunakan awal 2022.

Kepala LBM Eijkman Amin Subandrio mengatakan vaksin merah putih harus efektif dan aman, dan diharapkan selesai uji klinis pada akhir 2021 dan baru bisa digunakan 2022. Untuk itu, sambil menunggu kehadiran vaksin merah putih, vaksin dari manapun yang memenuhi persyaratan efikasi, keamanan, dan mendapatkan izin dari BPOM dapat diberikan ke masyarakat.

"Vaksinasi bukan hanya untuk setahun ke depan, harus antisipasi karena kemungkinan membutuhkan dua kali vaksin, kemudian booster 6 bulan-24 bulan ke depannya. Vaksin Merah Putih ini didesain meng-cover 50% kebutuhan dan untuk jangka panjang," kata Amin kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/10/2020).

Amin mengatakan berdasarkan Vaksin Merah Putih juga dapat digunakan di negara lain karena data sequencenya setidaknya virus yang ada di Indonesia berkaitan erat dengan virus yang ada di daerah lain seperti China dan Asia Tenggara sehingga vaksin tetap bisa efektif. Kalaupun ada perbedaan mutasi di luar Asia, polanya akan tetap sama dan kemungkinan bisa digunakan di negara lain.

Vaksin Merah Putih dibuat dengan virus yang spesifik berkembang di Indonesia, sehingga diharapkan bisa efektif bagi masyarakat Indonesia. Namun tetap hasilnya tetap harus dilihat melalui uji klinis fase 3 untuk melihat efeknya kepada pasien.

"Yang menentukan bukan hanya virusnya tetapi juga host-nya, genetik, lingkungan, dan gaya hidup orang-orang di daerah tersebut. Baru bisa dipastikan jika dilakukan uji klinis di daerah tersebut," katanya.

Menanggapi adanya mutasi dari Sars-Cov-2 terhadap efikasi vaksin, Amin menilai secara teoritis memang bisa berpengaruh namun tidak signifikan. Dia menjelaskan dari receptor binding domain dari spike protein atau bagian yang menempel pada tubuh manusia tidak terganggu, sehingga kinerja vaksin juga tidak akan terganggu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin China Uji Klinis, Ini Jalan Panjang Vaksin Merah-Putih

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular