Liburan Tak Dilarang Kok, Tapi Perhatikan Hal Ini Yah

dob, CNBC Indonesia
20 October 2020 14:35
Doni Monardo hadir di Gorontalo, Pemerintah Pusat melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terus mendorong upaya penguatan penanganan COVID-19 di daerah melalui perubahan perilaku dan menegakkan penerapan protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan. (Dok: BNPB)
Foto: Doni Monardo hadir di Gorontalo, Pemerintah Pusat melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terus mendorong upaya penguatan penanganan COVID-19 di daerah melalui perubahan perilaku dan menegakkan penerapan protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan. (Dok: BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan akan dilakukan beberapa langkah dalam upaya mengantisipasi dampak dari libur panjang pekan depan, pertama melalui pertemuan dengan pihak terkait.

"Besok Kemendagri akan mengumpulkan para Gubernur termasuk Bupati, Walikota, melalui webinar. Dalam rangka menyampaikan SOP mitigasi hadapi libur panjang. Penting karena daerah lebih tahu dibanding kita di pusat, mana daerah yang dikunjungi (wisatawan)," ujarnya secara virtual di Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Kedua adalah akan melibatkan tokoh daerah. Hal ini terkait pesan, bagaimana liburan aman dan nyaman tanpa mengganggu kesehatan. Dia menegaskan tidak melarang wisata, terutama wisata yang menyatu dengan alam asal mematuhi aturan.

"Membuat SOP maksimal 50%. Kemudian kita minta bantuan aparat di daerah, TNI dan Polri hingga Satpol PP, kerjasama komponen masyarakat sebagai upaya mengurangi (kasus) agar bisa tercapai," katanya.

"Kita harus membatasi acara keluarga, kasus terpapar Covid-19 karena pertemuan keluarga. Kami bekerjasama dengan komponen, media sampai pelaksanaan liburan. Liburan tanpa kumpul-kumpul, peningkatan kasus bisa dikendalikan," imbuhnya.

Dia menyebut, libur panjang pekan depan menjadi satu kekhawatiran baru. Hal ini seperti pengalaman sebelumnya, tepatnya pada akhir Juli saat libur Idul Adha. Imbasnya, ada lonjakan kasus di beberapa wilayah di pulau Jawa, setelah beberapa minggu.

"Sehingga kita mempersiapkan lebih dini agar tidak terulang kasus dengan cara melakukan berbagai upaya sosialisasi masyarakat, protokol kesehatan hal utama, #pakaimasker, #jagajarak dan #cucitangan pakai sabun," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular