11 Tol Baru di Akhir 2020: dari BORR Sampai Cinere-Serpong!
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
20 October 2020 14:32
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 tak membuat proyek infrastruktur era Presiden Joko Widodo (Jokowi) macet. Di sisa tahun 2020 ini, masih terdapat 11 ruas tol yang dijadwalkan rampung dan siap diresmikan.
Staf Ahli Menteri PUPR bidang ekonomi dan investasi, M Zainal Fatah, menjelaskan bahwa proyek-proyek tol tetap dikebut untuk membuka arus logistik dan konektivitas. Ini sekaligus sebagai kiat memulihkan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Untuk pembangunan jalan tol, ada yg tanya apakah berhenti? Faktanya kita tetap melaksanakan. Di tahun 2020 sudah operasi 2.298 Km dan akan beroperasi juga nanti sepanjang 125 km," ujar Zainal Fatah dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (20/10/2020).
Ruas tambahan 125 km ini terdiri dari 11 ruas yang tersebar di berbagai daerah. Dari ruas tersebut, yang terpanjang adalah Tol Balikpapan-Samannda Seksi 1 dan Seksi 5 sepanjang 33 km.
Berikut daftar 11 tol yang bakal diresmikan di 2020 selengkapnya:
1. Bogor Ring Road (BORR) Seksi 3A (Simpang Yasmin-Kayu Manis): 3 km
2. Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan Seksi 5: 33 km
3. Cimanggis-Cibitung Seksi 1A (Cimanggis-Jatikarta): 3,17 km
4. Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1, 2, dan 3 (Krian-Bunder): 29 km
5. Ujung Pandang Seksi 3 (AP Pettarani): 4,3 km
6. Cinere-Serpong Seksi 1 (SS Serpong-SS Pamulang): 6,50 km
7. Kayu Agung-Palembang-Betung Seksi 1B (Jakabaring- Kramasan): 9 km
8. Cengkareng-Kunciran: 14,19 km
9. Cibitung-Cilincing Seksi 1 (Cibitung-Gabus Indah): 13,52 km
10. Medan-Binjai Seksi 1 (Segmen JL Veteran-Tj. Mulia): 3,52 km
11. Bekasi-Cawang-Kp Melayu Seksi 1A & 2A: 5,71 km
"Kita juga terus menyelesaikan konstruksi jalan tol 125 Km terdiri di 11 ruas. Kita terus bergerak memastikan pemulihan ekonomi menjadi salah satu tujuan kita menyelesaikan ini," beber Zainal Fatah.
Ia menjelaskan bahwa Kementerian PUPR diberi tugas secara khusus dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam 3 klaster, yakni memberikan dukungan penanganan Covid-19, memitigasi dampak Covid-19, dan membantu pemulihan ekonomi. Salah satunya direalisasikan dalam pembangunan berbagai rumah sakit darurat.
"Dalam konteks ini maka kita tahu, ini wisma atlet, banyak orang yang bertanya-tanya kenapa kita bisa cepat melakukan, karena bangunannya sudah ada kita melakukan perbaikan perbaikan yang memungkinkan bahwa rumah sakit ini kemudian bisa dioperasikan tentu kerja sama dengan banyak pihak," ungkapnya.
"Kemudian belakangan kita lakukan RS UGM bisa dijadikan RS Covid-19, sekarang udah berfungsi. Dan sekarang sudah dilakukan pembangunan RS di Lamongan dan RSUD di Papua," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi
Most Popular