Internasional

Awas China Musuh Bersama, 'Mini NATO' Gabung Kekuatan Militer

sef, CNBC Indonesia
20 October 2020 06:50
In this photo provided by U.S. Navy, the USS Ronald Reagan (CVN 76) and USS Nimitz (CVN 68) Carrier Strike Groups steam in formation, in the South China Sea, Monday, July 6, 2020. China on Monday, July 6, accused the U.S. of flexing its military muscles in the South China Sea by conducting joint exercises with two U.S. aircraft carrier groups in the strategic waterway.(Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton/U.S. Navy via AP)
Foto: USS Ronald Reagan (CVN 76) dan USS Nimitz (CVN 68) Carrier Strike Groups di Laut Cina Selatan, Senin, (6/7/2020). (Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton/U.S. Navy via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia bakal bergabung dengan angkatan laut tiga negara yakni Amerika Serikat (AS), India, dan Jepang.

Negara-negara yang membentuk QUAD itu akan melakukan latihan militer bersama, guna menjaga keamanan maritim dan meningkatkan kerja sama pertahanan.



Latihan militer disebut 'Malabar' dan dilakukan di Teluk Benggala.

Pernyataan soal latihan bersama ini muncul setelah dua pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo datang ke Tokyo dan meminta QUAD untuk melawan 'hegemoni' China di Asia.



"Malabar 2020 akan melibatkan kembali partisipasi Angkatan Laut Australia," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan sebagaimana dimuat Reuters, Selasa (20/10/2020).

Ini merupakan langkah terbaru Australia setelah 2007. Saat itu, negara ini dikecam kritik oleh China.

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds menilai Malabar adalah kesempatan penting bagi militer negerinya.

China belum memberi pernyataan terbaru soal ini. Namun sebelumnya negeri Xi Jinping mengecam upaya QUAD dan menyebutnya 'mini NATO'.

NATO disebut pula Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Ini adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, yang membendung pengaruh Uni Soviet saat itu di dunia.

AS sendiri bersitegang dengan China soal banyak hal. Mulai dari perdagangan dan elektronik, Hong Kong, Taiwan, Laut China Selatan hingga corona.

Jepang berkonflik soal kepemilikan Pulau Senkaku/Diaoyu. Sementara India panas dengan China dataran tinggi Ladakh.

Australia juga mengalami boikot produk oleh China karena komentar soal corona. Terbaru, adalah boikot batu bara Australia oleh China.

Otoritas bea cukai negeri Tirai Bambu telah memberi tahu pembuat baja dan operator pembangkit listrik negara itu, untuk berhenti mengimpor komoditas ini. Aturan ini akan mempengaruhi baik batu bara termal (steaming coal) maupun kokas (coking coal).

Padahal China adalah importir batu bara terbesar Australia, senilai US$ 39,52 miliar.


(sef/sef) Next Article Diam-diam, India Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular