Jangan Salah, Vaksinasi Bukan Memasukan Virus ke Tubuh!

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
19 October 2020 18:35
Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 (BNPB Indonesia)
Foto: Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 (BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia- Masyarakat akan segera mendapatkan vaksinasi pada November 2020, dan ditargetkan dapat selesai pada 160 juta orang. Meski demikian masih sebagian orang yang meragukan kehadiran dari vaksin karena dinilai memasukan virus ke dalam tubuh, khususnya untuk Covid-19.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksin merupakan produk biologi dari agen penyakit, dari virus, bakteri atau jenis lainnya lagi. Vaksin yang akan siap beredar saat semua rencananya sudah siap dan diastikan vaksin yang ada sudah lolos uji klinis lengkap, serta hasilnya adalah aman dan efektif.

Dalam konteks Covid-19, vaksin ini berasal dari virus Sars-Cov-2 yang jika diberikan pada tubuh manusia dapat menciptakan suatu kekebalan tubuh.

"Kalau virus disebutnya antigen, kalau masuk tubuh akan membentuk antibodi, dalam rangka memunculkan antibodi pada tubuhnya. Antibodi adalah imun untuk melindungi tubuhnya dari penyakit itu sendiri," kata Wiku, Senin (19/10/2020).

Dia menjelaskan vaksinasi adalah proses untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh, bisa disuntikan atau diteteskan. Setelah masuk tubuh akan membentuk sistem kekebalan, atau bentuknya antibodi sehingga bisa melawan kalau tertular. Sementara imunisasi adalah proses membuat imunitasnya.

"Tidak usah dibingungkan antara keduanya, kalau vaksinasi adalah prosesnya saja. Kalau imunisasi adalah proses yang timbul kekebalan pada orang yang sehat, makanya ada pemeriksaan sebelumnya, nanti setelah di vaksinasi timbul reaksi dari tubuh untuk membentuk kekebalan," katanya.

Wiku menjelaskan pemerintah akan menentukan prioritas karena vaksinnya tidak datang dalam jumlah yang besar sekaligus melainkan bertahap. Dengan datangnya vaksin secara bertahap maka akan disusun skala prioritas sesuai kelompok sesuai prioritasnya.

"Apakah yang memiliki kerentanan tinggi, atau juga daerahnya, jadi nanti akan ditentukan oleh pemerintah dalam rangka siapa yang divaksin duluan sesuai schedule yang ada," kata Wiku.

Selain itu, vaksin diberikan kepada yang sehat, dan belum pernah terinfeksi Covid-19 sebagai pencegahan. Prinsipnya vaksinasi diberikan pada orang sehat untuk dirinya, dan untuk orang yang memiliki risiko tinggi untuk tertular.

"Vaksinasi diberikan terutama pada orang sehat yang belum pernah terinfeksi, tentang nanti seperti apa selanjutnya dari hasil uji klinisnya kita akan tahu lebih jauh," ujarnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat sampai vaksin Covid-19 tersedia. Hal ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular