
Di Korsel, Kementerian Kehakiman 'Ribut' Vs Kejaksaan Agung!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perseteruan antara Kementerian Kehakiman dan Kejaksaan Agung mengemuka di Korea Selatan. Semua itu berkaitan erat dengan kasus penipuan yang melibatkan perusahaan investasi ekuitas swasta, Lime Asset Management.
Seperti dilaporkan Korea Herald, Senin (19/10/2020), skandal itu kini berada dalam fase penuntutan. Namun, pemberitaan belakangan memanas setelah tersangka utama mengklaim melobi jaksa penuntut, yang salah satunya menjadi bagian dari tim investigasi.
Jaksa Agung Yoon Seok-youl pada Minggu (18/10/2020) membantah pernyataan Kementerian Kehakiman yang menyatakan penyelidikan oleh Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul terkait kasus ini "tidak cukup". Kementerian Kehakiman pun menuding jaksa penuntut gagal untuk menyelidiki dengan baik kesaksian dari tersangka tentang dugaan lobi ilegal.
Mengikuti arahan Menteri Kehakiman Choo Mi-ae, kementerian menanyai pemilik Star Mobility Kim Bong-hyun, yang pada Jumat (16/10/2020), mengklaim telah mengadakan pesta minum dengan tagihan senilai 10 juta won (Rp 128 juta, asumsi Rp 12.883/won). Pesta itu ditujukan untuk mantan dan jaksa penuntut yang memberikan bantuan tahun lalu.
Bong-hyun juga mengatakan dia telah menawarkan miliaran won sebagai suap kepada jaksa penuntut yang berubah menjadi politisi oposisi. Bong-hyun yang ditahan sejak April atas tuduhan penggelapan, diduga memainkan peran kunci dalam skandal dana tersebut. Di mana Lime dituduh menutupi kerugian besar dan kemudian menangguhkan penebusan dana senilai sekitar 1,6 triliun won.
Dalam pernyataan Jumat, yang dirilis Bong-hyun melalui pengacaranya, tersangka mengatakan jaksa memaksanya untuk memberikan kesaksian yang akan melibatkan politisi partai yang berkuasa. Tekanan padanya meningkat setelah ada arahan dari kepala jaksa penuntut.
Jaksa yang disebutkan dalam pernyataan itu langsung membantah melakukan kesalahan. Kepala jaksa penuntut pada Sabtu (17/10/2020) memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas tuduhan tersebut.
"Meskipun jaksa penuntut umum terlibat langsung dalam menunjuk jaksa untuk menyelidiki skandal Lime dan menjanjikan penyelidikan komprehensif, ada kecurigaan (penuntutan) gagal untuk menyelidiki secara menyeluruh lobi jaksa dan politisi partai oposisi," kata Kementerian Kehakiman mengatakan Minggu.
Kantor Jaksa Agung segera membantah klaim tersebut.
"Pengumuman dari Kementerian Kehakiman sama sekali tidak berdasar, dan ini merupakan upaya untuk memfitnah Jaksa Agung," kata Kantor Kejaksaan Agung dalam sebuah pernyataan.
Jaksa penuntut menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas skandal penipuan keuangan sesuai dengan hukum dan prinsip dan juga menindaklanjuti tuduhan Bong-hyun.
Beberapa orang di penuntutan juga mengajukan pertanyaan tentang motif di balik pernyataan Bong-hyun, yang tampaknya telah membalikkan keadaan untuk mendukung partai yang berkuasa seperti halnya di bawah serangan yang meningkat dari oposisi. Tuduhan Bong-hyun tampaknya membantu membangun kasus untuk pembentukan badan investigasi independen yang baru.
Kim Jong-min, mantan kepala jaksa dari Cabang Suncheon dari Kantor Kejaksaan Distrik Gwangju mengatakan, pernyataan itu memberikan amunisi kepada partai yang berkuasa sebelum audit tahunan parlemen Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul dan Kantor Kejaksaan Agung.
"Jaksa yang ditugaskan dalam skandal Lime akan menjadi kartu as yang terbaik, dan sulit membayangkan bahwa mereka akan menerima pesta minum dari pria ceroboh seperti Kim Bong-hyun," ujar Kim Jong-min.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korsel Pecah Rekor Covid Lagi, Presiden Moon: Ini Masa Kritis