Waduh Proyek MRT Tahap II Mandek, Kok Bisa?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 October 2020 16:38
Pengunjung MRT duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak
Foto: "Sosial Distancing" di rangkaian gerbong kereta MRT. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek MRT Jakarta tahap II untuk fase 2A, jalur bawah tanah Bundaran HI-Harmoni dipastikan molor akibat proses pengadaan yang berkali-kali mengalami kegagalan. Dari semua paket, saat ini baru CP201 yang proses konstruksinya sudah berjalan.

Adapun paket lainnya, yakni CP202, CP203, CP205, dan CP206 masih terkendala di proses lelang tender. Hal ini membuat pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang harus melakukan koordinasi dan penjajakan tingkat tinggi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menegaskan bahwa minat kontraktor Jepang terlibat dalam proyek ini sangat minim. Karena itu, dia mengusulkan adanya peluang yang disetujui bersama antara Jepang dan Indonesia untuk melibatkan kontraktor lain dari luar Jepang.

"Selama ini kontraktor utamanya harus Jepang. Sehingga kalau paketnya susah atau risikonya tinggi, kontraktor utama dari Jepang ini memang menjadi kurang berminat. Karena minat kontraktor utama menjadi kurang, nilai nawar dari kontraktor itu menjadi sangat tinggi dalam proses pengadaan," bebernya dalam jumpa virtual, Senin (19/10/20).

Ia mendorong adanya komitmen dan political will dari pemerintah Jepang untuk bersama-sama dengan pemerintah Indonesia mempercepat proyek MRT Jakarta tahap II ini. Menurutnya, proyek ini punya nilai penting bagi hubungan kedua negara.

"Ini adalah proyek strategis nasional dan merupakan kebanggaan Indonesia, tetapi juga project kebanggaan Jepang juga. Sehingga dengan situasi seperti ini kami melihat yang kurang teman-teman kontraktor tadi untuk ikut berpartisipasi di fase kedua ini," bebernya.

Dengan kondisi ini, apakah pemerintah RI dan Jepang akan bercerai dalam proyek ini?

William menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Jepang sejauh ini masih berlanjut. Hanya saja, ia terus mendorong keterlibatan Jepang, karena ini adalah simbol proyek strategic kemitraan Indonesia dan Jepang.

"Karena ini proyek strategic kemitraan Indonesia dan Jepang, kita ingin proyek ini sukses. Tapi kalau dia berkepanjangan tentu nggak sukses dong. Oleh karena itu kita ingin semua pihak mendorong, mendukung," bebernya.

Menurutnya, proyek ini tidak bisa hanya dikerjakan oleh MRT Jakarta sendiri, tetapi harus ada dukungan dari pemerintah.

"Dan kami sudah melakukan upaya upaya dengan mendekati Pemerintah Indonesia dan Jepang untuk mendorong kontraktor Jepang ini untuk berpartisipasi. Jadi sama sekali tidak berhenti. Kita ingin percepatan MRT fase kedua ini dengan memastikan bahwa kontraktor kontraktor Jepang atau pasar Jepang itu meningkatkan minatnya untuk ikut berpartisipasi," urainya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular