
PSBB Bakal Dikurangi, Pemerintah Wacanakan Mini Lockdown

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah kembali mewacanakan mini lockdown sebagai langkah untuk membendung penularan Covid-19, namun tanpa mengorbankan ekonomi seperti yang terjadi pada kebijakan lockdown total.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar data Covid-19 bisa lebih detail. Tujuannya agar bisa lebih fokus dalam upaya penanganan yang lebih sempit.
"Mini lockdown ini bagian dari PSBB untuk wilayah tertentu seperti di RT RW atau kelurahan. Kalau ini bisa dilakukan secara bersama-sama terutama di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, maka upaya lokalisir bisa lebih optimal," jelas Doni dalam Konferensi Pers di Kantor Kepresidenan, Senin (12/10/2020).
Selama ini banyak negara di dunia melakukan lockdown atau penguncian kota atau provinsi baik secara total maupun parsial. Namun, kebijakan ini memberikan tekanan terhadap ekonomi sangat besar sehingga banyak negara terkena resesi yang cukup dalam.
Di Indonesia sendiri memberlakukan PSBB beberapa provinsi dan berbagai kota. Namun, dampak dari penerapan bagi PSBB di tingkat provinsi cukup besar terhadap ekonomi.
Untuk itu, wacana pembatasan sosial berskala mikro hingga mini lockdown sebagai cara untuk membendung Covid-19, namun tetap mendukung pergerakan ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan jangan sekali-kali meremehkan Covid-19 karena sudah lebih dari 37 juta orang tertular di seluruh dunia. Dia juga meminta setiap orang untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun.
"Disiplin 3M itu tak sebanding dengan perjuangan dokter dan tenaga kesehatan dalam merawat pasien Covid-19," ujar Doni.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak