
Kasus 12 Kota Naik, Ini Perintah Terbaru Jokowi ke Satgas

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) untuk melakukan pengawasan yang lebih detail dan mikro terhadap 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 orang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Senin (12/10/2020).
"Pak Presiden sudah meminta kepada pengawasan yang lebih detail, lebih mikro di kota-kota, yaitu 12 kabupaten/kota diperhatikan karena mempunyai kasus aktif lebih dari 1.000, yaitu Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Jayapura, Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekanbaru, Jak Selatan, dan Jakarta Timur," ujar Airlangga.
Lebih lanjut dia menjelaskan penanganan 12 kota tersebut sama dengan dengan 8 Provinsi yang diperintahkan Jokowi sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah pengetatan protokol dan monitoring data termasuk yang berkaitan dengan ketersediaan ruang perawatan baik bagi gejala ringan, sedang, maupun di ICU.
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo melaporkan tentang perkembangan kasus selama satu bulan terakhir. Persentase kasus aktif mengalami penurunan, yang semula pada 13 September kasus aktif 25%, sekarang tanggal 11 Oktober tinggal 19,97%.
"Kalau kita lihat angka kasus global yang semula 24% turun ke 22,1. Jadi artinya kasus aktif secara nasional mengalami penurunan lebih banyak dari global," ujarnya.
Hal menggembirakan juga terlihat pada kasus kesembuhan. Pada 13 September rasio kesembuhan berada di 71%, itu di bawah angka global, namun saat ini, sudah berada di atas kesembuhan angka global yakni 76,46%.
"Namun angka kematian memang masih relatif tinggi, karena berada di atas angka kematian global. Nah inilah tugas kita bersama. Tadi Presiden mengingatkan agar pasien jangan sampai terlanjur parah sehingga baru dapat perawatan. Dengan demikian pada kasus-kasus yang masih menunjukkan gejala ringan ini yang harus segera dilakuka upaya untuk pengobatan," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Cerita Wabah Flu Spanyol 1918, Sekolah Libur atau Masuk?