Tambah 4.094, Kasus Covid-19 di RI Nyaris Tembus 325.000

dob, CNBC Indonesia
09 October 2020 15:34
A woman wearing white protective gear, foreground, mourns after taking a glimpse of her husband's body, a victim of COVID 19, at a cremation site in Gauhati, India, Thursday, Sept. 10, 2020. Experts caution that India's outbreak is entering a more dangerous phase as the virus spreads to smaller towns and villages. (AP Photo/Anupam Nath)
Foto: Seorang wanita yang mengenakan alat pelindung berduka setelah melihat sekilas tubuh suaminya, korban COVID 19, di lokasi kremasi di Gauhati, India, Kamis, 10 September 2020. (AP / Anupam Nath)

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasca kemarin mencetak rekor tertinggi, pada hari ini Jumat (9/10/2020) kasus baru virus corona (Covid-19) bertambah 4.094 orang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus baru harian tersebut menambah akumulasi pasien Covid-19 menjadi 324.658 orang. Kasus baru tersebut ditemukan dari 44.700 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini.

Pada hari yang sama terdapat 3.607 kasus sembuh di Indonesia, sehingga totalny menjadi 247.667 orang. Sayangnya, ada 97 kasus meninggal pada hari ini sehingga totalnya menjadi 11.677 orang

Hingga hari ini terdapat 500 kabupaten/Kota di 34 Provinsi yang terpapar Covid-19. Jumlah kabupaten/kota bertambah satu kota dibandingkan dengan kemarin. Pemerintah masih memantau 149.115 orang yang berstatus suspek Covid-19.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan aksi unjuk rasa yang terjadi dalam tiga hari terakhir bisa berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19 yang baru. Satgas Penanganan Covid-19 menilai hal ini akan kontra produktif dalam perjuangan Indonesia mengendalikan Covid-19 dalam 7 bulan terakhir.

"Saat ini terdapat kelompok masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara terbuka, dengan jumlah yang banyak ini menjadi potensi menjadi klaster Covid-19," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (8/10/2020).

Dia menegaskan dalam perang melawan Covid-19, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan. Namun, peran serta masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang terpenting.

"Kita masih kondisi pandemi, kita ingatkan masyarakat untuk bisa saling bahu membahu untuk menurunkan angka Covid-19, #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun atau hand sanitizer adalah kunci," ujar Wiku.

"Kami harap tak ada klaster yang timbul karena kegiatan akhir-akhir ini. Tanpa sinergi ini kasus daerah akan meningkat," tegas Wiku.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular