Waspada! Keluarga Tempat Pertemuan Berbagai Klaster Covid-19

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 October 2020 19:15
Petugas puskesmas dan Kelurahan Tanah Sereal membawa papan peringatan sosialisasi gerakan 3M di kawasan pemukiman warga di Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis 1/10.

Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, gencar menyosialisasikan tentang virus corona atau COVID-19 .
Petugas puskesmas Tanah sereal Bogor  berkoordinasi dengan para petugas kelurahan setelah menerima materi mengenai COVID-19 dari Dinkes Kabupaten Bogor.

Petugas kelurahan dan puskesmas ini juga bertugas untuk bertugas melakukan edukasi dan pengawasan protokol kesehatan 3M di lingkungan.

Kepala kelurahan Tanah Sereal Bogor, Djodjo mengatakan, untuk menggencarkan sosialisasi gerakan 3M tersebut  pihaknya berkeliling kesetiap rumah di kawasan sekitar RW selama satu bulan.
Foto: Sosialisasi 3M (CNBC indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Keluarga memegang peran penting dalam perubahan perilaku di masa pandemi Covid-19 dan menjadi tempat berbagai klaster yang terjadi di luar rumah. Keluarga juga memegang peran penting untuk menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

"Keluarga menjadi sentral perannya dari pencegahan Covid-19 karena sebelum keluarga menjadi klaster, kita bisa tracing untuk menghabiskan klaster hingga akarnya melalui keluarga, mau itu klaster kantor atau klaster pasar. Yang perlu disadari adalah klaster satu dan yang lain ketemu, ketemunya di keluarga," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Kamis (07/10/2020).

Klaster keluarga menurutnya tidak dapat dihindari, untuk itu demi pencegahan di tingkat hulu maka keluarga menjadi peran sentral karena menjadi tempat berkumpul setelah beraktivitas. Mau tidak mau keluarga menjadi klaster terakhir yang lain dilewati.

"Klaster keluarga inilah strategis dilakukan treatment dan intervensi. Kalau ini diperkuat, anak-anak bisa menjaga orang tua yang memiliki komorbid dan mudah-mudahan bisa mencegah mortalitas," kata dia.

Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Dwi Listyawardani mengatakan Satgas pun sudah memberikan himbauan kepada keluarga di Indonesia, dengan tenaga lapangan 14 ribu PNS, 10 ribu non PNS, dan kader-kader yang menyebar hingga 1,2 juta orang dari pusat hingga kabupaten. Dwi menyatakan penting untuk mengingatkan dan mendorong masyarakat untuk selalu mematuhi 3M dengan urutan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan dengan sabun.

Dia mengakui terkadang di lingkungan tertentu masih ada masyarakat yang kesulitan jika terkena Covid-19 karena stigma yang berkembang di masyarakat.

"Ada lingkungan tetangga yang kondusif, ada yang tidak. Ada stigma di lingkungan sendiri, banyak yang menganggap ekstrim dan menilai yang positif ini seakan dikutuk malah dikucilkan padahal harus dibantu. Jika ada yang positif harus isolasi," kata Dwi.

Berdasarkan hasil survei dia optimistis kedisiplinan melakukan 3M masih bisa terus ditingkatkan. Dwi mengatakan dari hasil survei, masyarakat sudah 90% tertib menggunakan masker, namun untuk mencuci tangan dan menjaga jarak baru 70-80%.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Klaster Keluarga Bermunculan, Ini Perintah Terbaru Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular