Usai Temui Jokowi, KSPI Gak Ikutan Demo di Depan Istana

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 October 2020 09:58
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)
Foto: Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memastikan tidak melakukan aksi unjuk rasa sebagai bagian dari mogok nasional di depan Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, Kamis (8/10/2020.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan aksi mogok nasional di hari ketiga ini tetap dijalankan, namun tidak dipusatkan di Jakarta.

"Masih sesuai rencana semula, lokasi aksi mogok nasional adalah di sekitar lingkungan pabrik atau daerah sekitarnya yang ditentukan pimpinan cabang setempat," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis ini (8/10).

Aksi tersebut dilakukan untuk mendesak agar pemerintah mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) yang sudah disahkan Sidang Paripurna DPR, Senin (5/10).

Kalangan buruh mempermasalahkan pembahasan Omnibus Law yang dianggap terburu-buru dan seperti kejar tayang.

Di samping itu, ada berbagai permasalahan mendasar yang dinilai merugikan hak kaum buruh dan berdampak pada kepastian kerja, kepastian pendapatan, dan jaminan sosial.

Berbagai persoalan itu membuat buruh dan berbagai elemen masyarakat turun ke jalan. Di hari kedua atau kemarin, aksi semakin membesar dengan jumlah elemen yang ikut turun ke jalan makin bertambah. Bukan hanya buruh namun juga mahasiswa, pelajar hingga aktivis lingkungan.

Beberapa daerah yang melakukan pergerakan besar, antara lain terjadi di Tangerang, Jakarta, Bogor, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Bandung, Subang, Lampung, Gresik, Surabaya, Batam, sebagainya.

Sebelumnya, Said Iqbal bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menghadap Presiden Joko Widodo di istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/10/2020).

Ia mengungkapkan bahwa rapat tersebut bertujuan untuk membahas isu yang sedang ramai diperbincangkan, yakni soal RUU Omnibus Law yang telah disahkan menjadi Undang-Undang.

"[Bicara] proses pertimbangan omnibus," sebutnya.

Namun, dipanggilnya pimpinan buruh itu ke istana tampaknya bukan hanya kali ini. Ke depan, komunikasi diperkirakan bakal tetap terjalin.

"Nanti Bung Andi akan dipanggil lagi, follow up. Kalau saya lihat situasi. Kalau Bung Andi sepertinya, sepertinya, dipanggil lagi. Tunggu kabarnya lah," jelasnya.

Berbeda dengan KSPI, Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) akan memindahkan titik aksi unjuk rasa ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) KASBI, Sunarno memperkirakan aksi di Istana akan diikuti setidaknya 20 ribu massa gabungan. Bukan hanya massa buruh, melainkan juga elemen mahasiswa dan organisasi gerakan masyarakat secara umum.

"Kalau di istana, perkiraan itu dari buruh, teman-teman mahasiswa, dan organisasi gerakan lain, sekitar 20 ribu," katanya kepada CNNIndonesia.com.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tolak Pengesahan RUU Ciptaker, Buruh akan Mogok Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular