Obat Corona Ini Manjur Lawan Covid-19, Siap Dipakai Darurat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 October 2020 21:26
Peneliti melakukan pemisahan hasil ekstraksi tanaman herbal di di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisonal Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Puspitek, Tangerang Selatan,Rabu (6/5/2020). Saat ini laboratorium Cara Pembuatan Obat Tradisonal Baik (CPOTB) sedang menguji beberapa tanaman herbal yaitu ekstrak Cassia Alata (daun ketepeng badak) dan Dendrophtoe Sp (daun benalu) untuk dijadikan obat penyembuhan sekaligus penghambatan covid-19. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen obat Amerika Serikat (AS) Eli Lilly & Company mengumumkan kabar baik soal obat antibodi buatannya untuk pasien virus corona (Covid-19). Pada Rabu (7/10) Eli Lilly mengajukan permohonan persetujuan penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk obat antibodi Covid-19.

Hal ini dilakukan setelah hasil uji coba menunjukkan bahwa obat produksinya bisa mengurangi gejala dan tingkat rawat inap pasien covid-19.

"Kami telah bekerja tanpa lelah selama tujuh bulan terakhir untuk menemukan dan mengembangkan antibodi potensial covid-19," kata Presiden Lilly Research Laboratories Daniel Skovronsky dikutip dari AFP, Rabu (7/10).

"Lilly secara sungguh-sungguh bekerja dengan regulator di seluruh dunia untuk membuat obat ini bisa tersedia," katanya.

Sebelumnya pada Rabu (16/9/2020), Eli Lilly mengatakan telah menemukan bukti data konsep dari analisis sementara uji klinis yang menunjukkan adanya penurunan tingkat rawat inap untuk pasien Covid-19 yang dirawat dengan obat antibodinya.

Pengobatan eksperimental telah membantu pasien yang baru-baru ini didiagnosis dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang membersihkan sistem virus mereka lebih cepat. Hal itu berpotensi mencegah mereka menjalani rawat inap, kata Eli Lilly, sebagaimana dilaporkan CNBC International.

Perusahaan mengatakan telah menguji tiga dosis berbeda LY-CoV555 terhadap plasebo dalam percobaan yang melibatkan sekitar 450 pasien. Dosis tengah 2.800 mg memenuhi target percobaan untuk secara signifikan mengurangi keberadaan SARS-CoV-2 setelah 11 hari. Namun, dosis obat antibodi lainnya, termasuk dosis 700 mg dan dosis 7.000 mg, tidak memenuhi tujuan itu, jelasnya.

"Data sementara dari uji coba BLAZE-1 ini menunjukkan bahwa LY-CoV555, antibodi yang secara khusus ditujukan untuk melawan SARS-CoV-2, memiliki efek antivirus langsung dan dapat mengurangi rawat inap terkait Covid," kata Daniel waktu itu.

Presiden AS Donald Trump yang kena Covid-19 juga menerima dosis obat antibodi sintetis yang diproduksi oleh perusahaan Regeneron pada pekan lalu.

Regeneron telah melaporkan hasil yang menggembirakan dari uji coba obat antibodinya, tetapi belum mengajukan permohonan untuk persetujuan darurat penggunaan obat tersebut, sampai saat ini merupakan sebagai obat eksperimental untuk covid-19.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular