Hotel-hotel Jadi Tempat Isolasi, Bagaimana Nasib Wisma Atlet?

News - Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
05 October 2020 20:05
Tenaga kesehatan berjalan di kawasan zona merah Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, 11/9. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyiapkan tower 5 yang direncanakan beroperasi malam ini untuk fasilitas isolasi mandiri bagi  pasien tanpa gejala. 
Kapasitas tower 5, memiliki  32 lantai 886 kamar di kali 2 bed jadi 1772 kamar tower 5. Koordinator Dokter Lapangan Observasi rumah sakit Darurat Wisma Atlet Muhammad Arifin mengatakan Tower 1-7 semua hidup karena pengecekan lampu. Tower 6&7 tidak full namun sudah terisi 70%.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, Jumat (11/9). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam penanganan Covid-19 pemerintah menyiapkan banyak fasilitas kesehatan dan tidak hanya mengandalkan rumah sakit untuk menangani pasien tanpa gejala, gejala ringan dan sedang, hingga berat. Salah satunya adalah menyiapkan RS Darurat, dan juga hotel yang disiapkan menjadi fasilitas isolasi mandiri.

Pemerintah menyediakan hotel bintang 2 dan 3 sebagai fasilitas untuk isolasi mandiri. Tiga hotel yang tersebar di Jakarta ini memiliki kapasitas tampung 636 pasien. Dengan perincian U Stay Hotel, Ibis Style Mangga Dua, dan Ibis Hotel Senen.

"Sinergi untuk negeri ini suatu sinergitas dari penanganan Covid-19, tadinya kan disiapkan flat isolasi mandiri di Wisma Atlet yang paling banyak kemudian di saat ini sudah disiapkan isolasi mandiri di hotel oleh pemerintah, ini bentuk sinergitas," kata Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono, Senin (05/10/2020).

Dia mengatakan pasien yang semula isolasi mandiri di wisma atlet kini sebagian masuk ke hotel-hotel yang telah disiapkan pemerintah, sehingga mengurangi beban di RS Darurat. Pengurangan pasien ini memungkinkan pemerataan perawatan terutama dari pengurangan beban bagi tenaga medis.

"Dengan jumlah yang menurun memberikan suatu penurunan beban, dan inilah suatu gambaran perlindungan tenaga kesehatan," kata dia.

Saat ini kondisi tenaga kesehatan kita di Wisma Atlet menurutnya dijaga dengan baik agar tidak kelebihan beban dan tetap sehat secara fisik dan psikis. Hal ini dilakukan agar tidak ada penularan yang terjadi dari pasien ke tenaga kesehatan yang bertugas.

"Kalau dilihat khususnya di Wisma Atlet semua disana terdiri dari dokter perawat. Relawan disana tiap satu bulan dan bisa diperpanjang kontraknya. Kami perhatikan betul untuk bagaimana mereka tidak mengalami kelelahan dan gembira untuk menjaga fisik dan imunitas tenaga kesehatan," ujar Tugas.

Meski okupansi mulai turun, Tugas mengharapkan pasien OTG masih banyak muncul karena masih banyak yang terpapar virus ini sehingga yang terpenting adalah menekan laju penularan. Memutus rantai penularan menurutnya dimulai dari melaksanakan 3M, yakni #pakaimasker, #cucitangan, dan #jagajarak. Upaya 3M masyarakat juga dibarengi dengan upaya 3T dari tenaga medis (test, trace, treat) dengan gencar.

"Dalam rangka betul-betul menekan OTG, kalau ada OTG dan konfirm maka harus isolasi. Ini peran kita semua untuk menekan OTG, yang penting mari betul-betul melaksanakan 3M," kata dia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kabar Baik! Banyak Sembuh, Pasien Wisma Atlet Terus Berkurang


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading