Lawan Kutukan Impor, RI Bangun 2 Pabrik Garam Industri

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 October 2020 15:43
Petani Garam
Foto: Ilustrasi garam (CNBC Indonesia/Donald Banjarnahor)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan membangun dua pabrikĀ garam industri untuk mengurangi ketergantungan impor komoditas tersebut. Kehadiran pabrik ini juga diharapkan membuat Indonesia mandiri.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas melalui video conference bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (5/10/2020).

"Saat ini sudah ada satu pabrik yang selesai dan sudah beroperasi di Gresik. Dan arahan Presiden, agar segera ditambah terutama 1-2 pabrik di tahun depan," kata Bambang.

Pemerintah saat ini akan mengembangkan garam industri yang terintegrasi dengan air buangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), sebagai salah satu cara mengurangi ketergantungan impor.

Selama ini, menurut Bambang, garam hasil produksi petani lokal belum bisa memenuhi standar yang diminta industri, yang pada akhirnya mendorong industri harus mengimpor garam.



"Sentuhan teknologi akan kita kedepankan terutama untuk garam aneka pangan. Di mana garam aneka pangan ini memang akan bisa meningkatkan serapan terhadap garam rakyat," katanya.

Bambang mengatakan, nantinya akan ada pabrik terintegrasi langsung dengan lahan milik petani. Pabrik tersebut bisa meningkatkan kadar NaCI menjadi lebih dari 97%, atau sesuai dengan keinginan industri.

"Kami optimistis dengan penggunaan teknologi dengan investasi per pabrik sekitar Rp 40 miliar. Maka nantinya bisa subtisusi impor dan mandiri untuk kebutuhan garam aneka pangan atau pertambangan," ujar Bambang.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Geram Ulah Impor Garam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular