Bunda, Ini Cara Ciptakan Suasana Senang di Rumah Saat Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung memberikan dampak pada masyarakat, baik orang dewasa dan anak-anak. Pembatasan mobilitas atau pergerakan masyarakat tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, melainkan juga anak-anak.
Praktisi Keluarga dan Anak Seto Mulyadi mengatakan kondisi psokologis anak sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Berpikir positif dan mengurangi stress bisa menghindari dari terpapar Covid-19. Apalagi dalam kondisi ini anak-anak juga harus sekolah dari rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Untuk menjaga imunitas anak, maka harus dibangun suasana yang menyenangkan dengan berpikir positif dan mengurangi stress ketika berada di rumah.
"Orangtua harus berani berubah lebih tenang, sabar, gembira, dan penuh rasa syukur. Dengan begitu kita memposisikan jadi sahabat anak-anak," ujar Seto Mulyadi dari siaran resmi, Senin (05/10/2020).
Dia mengatakan orang tua harus cermat menyiasati perubahan kondisi di era pandemi, dan membuat kondisi rumah tetap kondusif bagi anak-anak. Selain itu harus ada apresiasi yang diberikan pada anak, bukan hanya poin akademis melainkan juga non akademis.
"Apresiasi dari orang tua terhadap anak dengan potensi berbeda. Anak ditumbuhkan perasaan bangga terhadap diri sendiri karena ada dukungan keluarga," ungkap Seto.
Pertama, orang tua harus menyadari setiap orang punya daya adaptasi, kemampuan menyesuaikan diri. Penyesuaian ini sangat penting terutama dalam menghadapi anak yang biasanya bertemu teman di sekolah, kini harus #jagajarakhindarikerumunan dan lebih banyak di rumah serta tidak bebas bermain.
Kedua, orang tua mengedepankan diskusi dengan anak, bukan instruksi layaknya komandan kepada prajuritnya. Sehingga anak akan menemukan kenyamanan saat di rumah.
Ketiga, tidak memaksakan anak untuk mengikuti seluruh materi pelajaran daring yang diberikan sekolah. Kurikulum sekolah yang diberikan pada siswanya ini masih mengacu pada situasi normal sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan masalah.
Keempat, mengapresiasi terhadap bakat dan potensi anak, bukan hanya semata-mata fokus pada pelajaran akademik semata. Apresiasi ini bisa menimbulkan tingkat kepercayaan diri pada anak.
[Gambas:Video CNBC]
Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa
(dob/dob)