Jokowi: Kondisi RI Lebih Baik, Ekonomi Tidak Jelek Amat

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 October 2020 11:10
Pidato Perdana Presiden Joko Widodo di Sidang PBB (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)
Foto: Pidato Perdana Presiden Joko Widodo di Sidang PBB (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sebuah fakta bagaimana perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, serta kondisi perekonomian di tengah ancaman resesi.

Hal tersebut ditegaskan Jokowi dalam sebuah video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden mengenai strategi penanganan Covid-19, seperti dikutip CNBC Indonesia pada Minggu (04/10/2020).

"Mari kita menilai berdasarkan fakta dan data bukan berdasarkan kira-kira," kata Jokowi.

Jokowi menilai, penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah dalam tujuh bulan terakhir tidak buruk, bahkan dianggap cukup baik. Hal tersebut terlihat dari perkembangan kasus di Indonesia yang masih lebih baik ketimbang negara lain.

"Dalam jumlah kasus kematian, Indonesia jauh lebih baik dari negara lain yang penduduknya besar. Sebaiknya kalau membandingkan ya seperti itu. Indonesia dibandingkan dengan negara kecil, penduduk sedikit, tentu perbandingannya tidak menggambarkan keadaan sebenarnya," jelasnya.

Dalam video tersebut, terlihat posisi angka kematian di Indonesia berada di peringkat ke-23 dengan total 10.972 orang. Adapun lima negara dengan tingkat angka kematian terbesar diduduki oleh Amerika Serikat, Brasil, India, Meksiko, dan Inggris.

Jokowi kemudian berbicara bagaimana pencapaian perekonomian Indonesia di tengah pandemi. Menurutnya, meskipun ekonomi domestik menurun tajam, situasinya masih lebih baik.

"Dalam hal ekonomi, pencapaian kita tidak jelek-jelek amat. Ekonomi kita menurun, ya betul, itu fakta. Tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya. Bahkan ada negara lain yang memikul beban ekonomi yang jauh lebih parah," katanya.

"Bandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara, kinerja ekonomi kita masih baik. Ini fakta," tegas eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat minus 5,32%, setelah sebelumnya pada kuartal pertama tahun ini masih mencatatkan positif di angka 2,3%.

Pada kuartal ketiga, perekonomian Indonesia hampir pasti masuk ke dalam jurang resesi. Kalangan analis, bahkan pemerintah sudah memproyeksikan perekonomian domestik akan kembali mencatatkan minus.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Praktik Keagamaan Tertutup Harus Kita Hindari!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular