
Maaf Mr Trump, AS Tak 'Great Again' Ekonomi Runtuh 31%

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi tajam di kuartal II 2020 ini. Bahkan terendah dalam 73 tahun terakhir karena gangguan pandemi virus corona (Covid-19).
Di basis kuartalan (QtQ), yang diumumkan Rabu (30/9/2020) waktu setempat, Departemen Perdagangan mengatakan dalam perkiraan ketiga, ekonomi minus 31,4%. Ini merupakan penurunan terdalam sejak pemerintah mulai membuat catatan pada tahun 1947.
Meski ada revisi pada pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) namun ekspor dan investasi tetap non-residensial turun. Ditulis Trading Economics, ini bisa mendorong ekonomi ke jurang resesi.
Apalagi corona memaksa bisnis termasuk restoran, kafe, toko, dan pabrik tutup dan orang-orang tetap di rumah, serta merugikan konsumen dan pengeluaran bisnis. AS sendiri masih menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia dengan 7,4 juta kasus, di mana ada 211 orang meninggal dunia.
Sebelumnya di kuartal I 2020, ekonomi AS minus 5% (QtQ). Sementara di basis tahunan (YoY), ekonomi di kuartal II 2020 ini minus 9% setelah positif 0,3% di kuartal I.
Bank Sentral AS, The Fed meramalkan ekonomi minus 3,7% di 2020. Meski begitu ini lebih baik dari perkraan sebelumnya yang -6,5%.
Prospek 2021 masih belum pasti. Karena pandemi virus corona masih jauh dari terkendali dan vaksinnya belum siap.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Baru Janet Yellen Soal Resesi Ekonomi Di AS
