Lusa, Makan di Tempat Resto Bodebek Dilarang Mulai Jam 6 Sore

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) memutuskan untuk membatasi waktu layanan makan di tempat (dine) in untuk restoran di wilayah Bodebek. Pembatasan itu mulai berlaku pada Jumat (2/10/2020) hingga Jumat (9/10/2020).

Keputusan itu diambil dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (30/9/2020).

"Jadi dia sampai jam 6 dia boleh dine in tapi setelah jam 6 ke depan dia nggak boleh dine in lagi," kata Luhut.

Sebelum pengambilan keputusan ada dinamika lantaran Ketua Satgas Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan tidak ada dine in.

Hal itu berdasarkan pantauan Pemprov DKI Jakarta selama ini. Seperti diketahui, selama masa PSBB ketat, Pemprov DKI Jakarta melarang total dine in alias hanya boleh bawa pulang (take away).

"Jadi ketika kita memantau selama beberapa bulan ini pak, salah satu tempat yang risikonya paling besar itu justru berada di dalam restoran pak. Karena di restoran itu tidak mungkin makan sambil pakai masker, jadi semuanya buka masker, semuanya bicara ... Dine itu nggak mungkin pakai masker pak. Dan jaga jarak di restoran itu susah," kata Anies.

Baca: Siap-siap! Luhut: Harga Semua Obat Covid-19 akan Kita Umumkan

"Saya usul kita disiplinkan dulu selama dua pekan ini saja sehingga seluruhnya take away lalu sesudah itu kita bertahap melakukan. Insya Allah di Jakarta juga pak di awalnya memang berat tapi sekarang ini semua sudah pengalaman bawa pulang makanan pak. Warteg pun sudah biasa. Jadi warteg buka tapi tidak ada kursi hanya ada meja. Jadi klaster-klaster restoran ini pak jelas datanya menunjukkan bapak bisa cek juga. Jadi saya rasa supaya kita sama pak untuk urusan ini," lanjutnya.

Merespons pendapat itu, Luhut mengatakan, rencana kebijakan itu sudah didiskusikan dengan semua wali kota dan bupati di Jabodetabek.

"Jadi kita sudah putusin biar aja dulu satu minggu ini jalan kita evaluasi. Kalau memang nggak ada (efeknya) nanti pak gubernur DKI Pak Anies, Pak Doni nanti minggu depan kita putusin lagi tutup sama sekali. Jadi kita masih toleransi pada para wali kota karena wali kota dengan bupati kemarin tanya kalau kami ditutup habis mati kami semua," kata Luhut.

"Tapi kita kasih sekarang mampu nggak kalian mengendalikan (kasus Covid-19) sekarang. Jadi kita test case juga," lanjutnya.

Perihal kapasitas restoran, Luhut menekankan maksimal 50%. Untuk itu, Ia meminta Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Pangdam Jaya, dan Pangdam Siliwangi, mengawasi hal ini secara ketat.

"Jadi selama satu minggu kita lakukan dulu tadi jam 6 sore dengan 50% isi, nanti tanggal 7 nanti kita evaluasi kalau ternyata masih belum ada datanya, kita langsung dua minggu tambah lagi untuk tutup," ujar Luhut.

(miq/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Gejala Omicron Ringan, Sulit Dibedakan dengan Flu Biasa'