Internasional

Ramalan Seram Ekonomi Asia, di Titik Terendah Sejak 1967

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 September 2020 12:03
Bank Dunia
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi globalĀ virus corona (Covid-19) diperkirakan akan menyebabkan lambatnya pertumbuhan di kawasan Asia Timur dan Pasifik, serta di China, setelah lebih dari 50 tahun. Hal ini diungkapkan dalam laporan terbaru Bank Dunia Selasa (29/8/2020).

Bank Dunia mengatakan kawasan ini hanya tumbuh 0,9% di 2020, atau menjadi tingkat terendah sejak 1967. Asia Timur dan Pasifik diproyeksikan mengalami kontraksi 3,5%.

Sementara pertumbuhan di China hanya akan mencapai 2%. Ekonomi didorong oleh pengeluaran pemerintah, ekspor yang kuat, dan tingkat infeksi virus corona yang rendah tetapi tertahan oleh konsumsi domestik yang lambat.

"Hadirnya pandemi dan upaya untuk menahan penyebarannya, menyebabkan pembatasan signifikan kegiatan ekonomi," kata laporan Bank Dunia tersebut ditulis Reuters.

"Kesulitan domestik ini diperparah oleh resesi global yang dipicu pandemi, yang melanda ekonomi EAP (Asia Timur dan Pasifik) yang sangat bergantung pada perdagangan dan pariwisata."



Laporan tersebut juga mengatakan jika negara-negara di kawasan ini perlu melakukan reformasi fiskal. Itu guna memobilisasi pendapatan sebagai tanggapan terhadap dampak ekonomi dan keuangan dari pandemi.

Sementara program perlindungan sosial digalakkan. Negara-negara dengan program perlindungan sosial yang berfungsi dengan baik dan infrastruktur implementasi yang baik, ... telah dapat meningkatkan penulihan skala lebih cepat selama pandemi.

Guncangan ekonomi dari pandemi juga diprediksi menyebabkan lonjakan kemiskinan. Kemiskinan dapat meluas 33 juta hingga 38 juta orang dalam 20 tahun.

"Kawasan ini dihadapkan pada serangkaian tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa.

"Tetapi ada pilihan kebijakan cerdas yang tersedia yang dapat mengurangi pengorbanan ini. Seperti berinvestasi dalam pengujian dan penelusuran kapasitas dan memperluas perlindungan sosial secara tahan lama untuk mencakup masyarakat miskin dan sektor informal."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berat... Pemulihan Ekonomi RI Tak akan Merata di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular