BPS: Pasar & Tempat Ibadah Paling Tak Taat Protokol Kesehatan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
28 September 2020 17:40
Burhan Menjaga toko di pasar Jatinegara Jakarta Timur, Rabu 8/7. Sejumlah toko di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur,  mengaku kehilangan banyak pembeli karena tidak ada kepastian kapan sekolah kembali dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona. Burhan 48 tahun seorang pemilik toko baju seragam sekolah mengeluhkan turunnya hasil dagang.
Foto: Penjualan Seragam Sekolah (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar tradisional dan tempat ibadah menjadi dua lokasi yang tercatat tidak ada penerapan protokol kesehatan.

Hal ini sesuai dengan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 7-14 September 2020 dengan melibatkan 90.967 responden.

"Catatan khusus pasar dan pedagang kaki lima 17,3% menyatakan sama sekali tak ada prokol kesehatan. Kemudian tempat ibadah 5,78% mengaku tak ada protokol kesehatan," kata Kepala BPS, Suhariyanto di Jakarta, Senin (28/9/2020).

Pasar tradisional menurutnya sangat rendah menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menjaga jarak, mencuci tangan hingga deteksi suhu tubuh menggunakan thermogun.

"Di kaki lima dan pasar tradisional sangat lemah. Selain sosialisasi perlu support bantuan langsung supaya protokol kesehatan lebih tertib," ujarnya.

Adapun lokasi-lokasi berdasarkan survei yang menerapkan protokol kesehatan ketat adalah Tempat kerja, mall/plaza/tempat perbelanjaan dan juga pelayanan publik.

Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 (Dok. BPS)Foto: Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 (Dok. BPS)

Suhariyanto yang akrab disapa Kecuk mengatakan, saat ini media populer untuk mendapatkan informasi terkait Covid-19 diantaranya adalah media sosial, TV dan whatsApp.

"Menurut responden 3 ini mempunyai posisi paling tinggi untuk mendapatkan informasi. Meski media lain harus digunakan, dengan sentuhan khusus berdasarkan hasil survei ini," pungkasnya.

Survei ini ini dilakukan secara daring. Sebanyak 55% responden adalah wanita, dan 45% laki-laki.

Selanjutnya dilihat dari usia, 69% merupakan usia muda, selanjutnya usia 45 tahun. Adapun dari segi pendidikan, 61% minimal lulusan sarjana ke atas.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular