
Seminggu Berhenti, Kini Blok Cepu Beroperasi Kembali

Jakarta, CNBC Indonesia - Exxon Mobil Cepu Ltd, unit usaha Exxon Mobil Indonesia yang mengoperasikan Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, kini telah mengoperasikan kembali Blok Cepu setelah selama seminggu sempat menghentikan produksi sementara karena adanya perawatan yang telah direncanakan (planned shutdown). Saat ini perusahaan dalam proses meningkatkan produksi secara bertahap menuju kondisi normal.
Hal itu disebutkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Susana Kurniasih dalam keterangan resmi pada Senin (28/09/2020).
Susana mengatakan, kegiatan planned shutdown fasilitas pemrosesan utama (Central Processing Facility) Lapangan Banyu Urip ini diselesaikan lebih cepat dua hari dari rencana semula selama sembilan hari. Dengan demikian, penghentian sementara produksi hanya berlangsung sejak 18 September-25 September 2020.
Karena berhasil mempercepat aktivitas perawatan, maka ada potensi tambahan produksi minyak sebesar 450 ribu barel akibat produksi yang bisa lebih cepat dua hari dari jadwal semula. Produksi minyak Blok Cepu kini sekitar 220 ribu barel per hari.
"Dalam kurun waktu lebih cepat dua hari dari jadwal, maka akan berpotensi menambah produksi 450.000 barel minyak," katanya dalam keterangan resmi pada Senin (28/09/2020).
Penambahan produksi ini menurutnya menjadi sangat penting bagi SKK Migas dalam upaya memenuhi target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam APBN-P 2020.
"Selain itu, percepatan ini juga berdampak pada penghematan biaya operasi, sehingga penerimaan negara dapat kami optimalkan," ucap Susana.
Susana menambahkan keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama yang dilakukan oleh tim SKK Migas dengan EMCL meski berada ditengah pandemi Covid-19 yang berakibat pada pembatasan kerja.
"Meski ada pembatasan, percepatan dapat dilakukan berkat optimalisasi yang dilakukan secara digital. Hal ini sejalan dengan salah satu upaya transformasi SKK Migas yakni digitalisasi," ujarnya.
VP Public and Government Affairs Exxon Mobil Indonesia Azi N. Alam menyebutkan bahwa planned shutdown ini telah direncanakan, dijadwalkan dan disetujui pada Program Kerja dan Anggaran (Work Program & Budget/ WP&B), sehingga tidak berpengaruh pada target produksi.
"Fokus pada pelaksanaan aktivitas pekerjaan yang aman dan baik, membuat Blok Cepu dapat kembali berproduksi lebih dari 220.000 barel minyak per hari setelah pemeliharaan rutin ini dilakukan. Kegiatan ini juga meliputi selesainya gas handling capacity upgrade serta mendukung proses pengerjaan tie-ins proyek gas Jambaran-Tiung Biru," jelasnya.
Azi menambahkan, "Saat ini, kami berfokus pada stabilitas operasi dan kembali secara bertahap meningkatkan produksi normal sambil memastikan keamanan dan keandalan operasi."
Di sisi lain, imbuh Susana, SKK Migas juga tengah mengupayakan percepatan-percepatan beberapa program kerja KKKS.
"Apa saja yang bisa dilakukan di 2020 seperti proses pemeliharaan, pengadaan, perizinan, maupun hal lainnya kami minta agar segera dilaksanakan. Hal ini menjadi salah satu komitmen bersama hasil diskusi dalam CEO Forum kemarin," tuturnya.
SKK Migas pun berharap, dengan memulai lebih awal pada 2020 ini, maka program-program kerja untuk tahun depan tersebut dapat menjadi pondasi awal dalam persiapan pemenuhan target yang diberikan pemerintah di tahun 2021 mendatang.
(wia/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Exxon Hentikan Sementara Produksi Blok Cepu