Internasional

London Panas! Protes Tolak Lockdown Inggris Rusuh, 12 Terluka

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 September 2020 09:23
People wearing masks take part in a 'We Do Not Consent' rally at Trafalgar Square, organised by Stop New Normal, to protest against coronavirus restrictions, in London, Saturday, Sept. 26, 2020. (AP Photo/Frank Augstein)
Foto: AP/Frank Augstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi memanas di Inggris. Polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di sebuah protes di pusat kota London, yang menentang lockdown akibat pandemi corona, Minggu (27/9/2020).

Petugas menggunakan tongkat untuk mengendalikan massa. Ini terjadi pasca pendemo melempar botol dan air saat berkumpul di Trafalgar Square.



Setidaknya, dilaporkan BBC International, ada 12 orang terluka, 3 pendemo dan 9 petugas. Sementara dua polisi cedera berat dibawa ke rumah sakit dan 16 orang pendemo ditangkap.

People wearing masks take part in a 'We Do Not Consent' rally at Trafalgar Square, organised by Stop New Normal, to protest against coronavirus restrictions, in London, Saturday, Sept. 26, 2020. (AP Photo/Frank Augstein)Foto: AP/Frank Augstein
People wearing masks take part in a 'We Do Not Consent' rally at Trafalgar Square, organised by Stop New Normal, to protest against coronavirus restrictions, in London, Saturday, Sept. 26, 2020. (AP Photo/Frank Augstein)



Polisi menegaskan protes dibubarkan karena tidak ada pembatasan sosial. Ini merupakan protes kedua, setelah Sabtu, ribuan orang berkumpul di London untuk memprotes tanpa menggunakan masker.

Protes sebenarnya masih diperbolehkan. Namun harus menjaga jarak sosial untuk menekan risiko meski ada aturan baru di Inggris yang melarang pertemuan di dalam atau luar ruangan yang lebih dari 6 orang.

"Massa di Trafalgar Square tidak mematuhi ketentuan penilaian risiko dan menempatkan orang dalam bahaya penularan virus," tegas Kepolisian London.

"Ini telah membatalkan penilaian risiko dan kami telah memberi tahu penyelenggara acara bahwa mereka tidak diperbolehkan sesuai peraturan."

Sementara itu Wali Kota London menilai hal ini adalah bentuk sikap egois pendemi. Perilaku sembrono dan kekerasan dari beberapa pengunjuk rasa telah membuat petugas polisi yang bekerja keras terluka dan membahayakan keselamatan kota.

People wearing masks take part in a 'We Do Not Consent' rally at Trafalgar Square, organised by Stop New Normal, to protest against coronavirus restrictions, in London, Saturday, Sept. 26, 2020. (AP Photo/Frank Augstein)Foto: AP/Frank Augstein
People wearing masks take part in a 'We Do Not Consent' rally at Trafalgar Square, organised by Stop New Normal, to protest against coronavirus restrictions, in London, Saturday, Sept. 26, 2020. (AP Photo/Frank Augstein)



"Ini benar-benar tidak bisa diterima," katanya dikutip di laman yang sama.

"Kita tidak bisa membiarkan pengorbanan yang dilakukan warga London dirusak oleh perilaku egois sejumlah kecil orang."

"Kekerasan semacam ini terhadap petugas tidak akan ditolerir dan pelaku akan merasakan kekuatan hukum penuh."

Sementara pengunjuk rasa menamai demo mereka "we don not consent/ gerakan kami tidak setuju". Demo sudah terjadi seminggu.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Demo Tolak Lockdown, Belasan Luka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular