
ADB Beri Catatan Soal Penanganan Covid-19 di RI, Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Penanganan pandemi covid-19 menjadi pekerjaan hampir semua negara di dunia tak kecuali Indonesia. Asian Development Bank (ADB) termasuk yang mengamati perkembangan penanganan covid-19 termasuk Indonesia.
Deputy Director General Economic Research & Regional Cooperation Depatment ADB, Edimon Ginting mengatakan jumlah kasus positif masih terus naik di Indonesia. Hal ini menjadi catatan termasuk kepatuhan warga dalam pencegahan penyebaran covid-19.
Namun, hal ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, tapi juga negara-negara lain seperti Filipina dan India. Menurutnya yang menjadi kunci efektivitas kebijakan pencegahan Covid-19 di masing-masing negara adalah kepatuhan.
"Yang berbeda keefektivannya. Kenapa kebijakan yang sama tidak efektif di tempat lain dan di Indonesia ini yang perlu diperbaiki bersama-sama kenapa ini terjadi. Kita harus pelajari lebih dalam barangkali dari segi kepatuhan kita tambahkan lagi," paparnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Jum'at, 25/09/2020)
Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia dilakukan melalui tingkah langkah yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Bahkan di negara lain ada seperti Filipina masyarakat sudah diminta untuk memakai face shield.
"Di Filipina ke toko ataupun supermarket kalau maskernya kita nggak bagus nggak boleh masuk. Kalau nggak pake face shield nggak boleh masuk," paparnya.
Dia menegaskan jika masalah kepatuhan ini bukan hanya urusan dari pemerintah, tapi juga masyarakat. "Barangkali kenapa ini kurang efektif di Indonesia barangkali tentunya adalah masalah kepatuhan dan masalah kepatuhan adalah masalah kita bersama," tegasnya.
Ia mengatakan dalam menangani kasus Covid-19 saat ini tidak bisa melihat mana penanganan yang benar dan salah. Edimon mencontohkan di Filipina pernah mengambil kebijakan untuk lockdown yang sangat ketat.
"Tapi nyatanya saat ini masih menghadapi kasus yang meningkat lebih ke bagaimana ke perkembangan ini sekarang dan membuat kasus ini harian turun. Mungkin di masing-masing tempat penekanan beda," tuturnya.
Menurutnya semua kebijakan yang diambil dalam pencegahan Covid-19 ada biaya dan keuntungan masing-masing. Kebijakan yang berbiaya kecil jika berjalan efektif, akan mampu membangkitkan ekonomi dengan biaya lebih kecil.
"Tapi kembali lagi ekonomi kita tidak akan bangkit kalau kita tidak bisa menangani Covid-19 secara lebih baik. Kebijakan yang biayanya kecil misalnya ya menghindari kerumunan, biayanya kecil tapi dampak efektivitas penangan Covid-19," ucapnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak