
Setelah Hotel, Muncul Klaster Pernikahan di Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia- Satgas Penanganan COVID-19 menemukan penularan virus Covid-19 di acara pernikahan di DKI Jakarta, terutama setelah dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi pada Juni lalu. Padahal seharusnya pelaksanaan pernikahan hanya bisa dilakukan dengan jumlah yang terbatas bukan pesta besar-besaran.
"Kegiatan pernikahan mulai muncul, ada 25 orang terinfeksi. Walaupun kecil, tempat pernikahan bisa menjadi sebuah kegiatan dan berpotensi jadi tempat penularan," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, Rabu (24/09/2020).
Menurutnya sejak masa PSBB transisi angka positif di tempat pernikahan meningkat karena protokol yang mulai longgar, dan harus diperketat kembali. Data menunjukan pada 4 Juni hingga 12 September 2020 sebanyak 25 kasus positif atau 0,07% berasal dari kegiatan pernikahan.
"Harus diperketat, karena ini menjadi contoh munculnya klaster baru yang sebelumnya tidak ada sehingga harus menjadi lebih waspada," ujar Dewi.
Hingga saat ini, rumah sakit masih menjadi klaster penularan terbesar di DKI Jakarta dengan 24.400 kasus. Namun, klaster rumah sakit bukan berarti semuanya tertular di rumah sakit, karena bisa juga pasien sudah positif sebelum sampai rumah sakit.
"Pasien rumah sakit termasuk mereka yang memeriksakan dirinya sendiri atau mereka yang datang ke fasilitas kesehatan," ujarnya.
Klaster terbesar kedua adalah komunitas dengan 15.133 kasus positif. Klaster ini, lanjutnya, termasuk kontak tracing dari Puskesmas.
"Jadi bisa jadi kontak keluarga, teman dan lain-lain," ujar Dewi.
Berikut rincian klaster COVID-19 yang ada di DKI Jakarta:
- Pasien rumah sakit: 24.400 kasus
- Pasien di komunitas: 15.133 kasus
- Perkantoran: 3.194 kasus
- ABK/PMI: 1.641 kasus
- Pegawai di RS: 665 kasus
- Pasar: 622 kasus
- Pegawai di Puskesmas: 220 kasus
- Asrama: 118 kasus
- Kegiatan keagamaan: 104 kasus
- Rutan: 63 kasus
- Panti asuhan: 36 kasus
- Kegiatan pernikahan: 25 kasus
- Sekolah: 19 kasus
- Pengungsian: 6 kasus
- Hiburan malam: 5 kasus
- Pesantren: 4 kasus
- Hotel: 3 kasus
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak