Pengakuan Sri Mulyani: Biaya Logistik RI Selangit Vs Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hingga saat ini biaya logistik Indonesia masih sangat mahal. Bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Padahal, logistik dinilai sebagai salah satu unsur yang sangat menentukan daya kompetisi dari perekonomian Indonesia.
"Biaya logistik kita dibandingkan negara-negara tetangga terutama Asean dan terdekat seperti Malaysia dan Singapura itu masih dianggap lebih tinggi. Ini sebabkan perekonomian Indonesia harus perbaiki daya kompetisinya," ujarnya melalui konferensi pers virtual, Kamis (24/9/2020).
Menurutnya, untuk biaya logistik selama ini pemerintah mengeluarkan cukup besar biaya yakni lebih dari 23,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini jauh lebih tinggi dari negara tetangga.
"Ini lebih tinggi dibandingkan Malaysia hanya 13%," kata dia.
Selain itu, kinerja dari logistik nasional dalam meningkatkan kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EoDB) dinilai belum memberikan perbaikan yang signifikan. Ini terlihat dari mulai dari berapa jumlah hari, jam hingga waktu menyelesaikan proses logistik.
"Dari trade across border, dari EoDB hanya naik sedikit dari 67,3 ke 69,3 atau sebetulnya tidak terlalu bagus," jelasnya.
Lanjutnya, oleh karena itu pemerintah masih terus berupaya memperbaiki dengan melakukan reformasi di bidang logistik. Langkah ini diharapkan bisa menurunkan biaya logistik Indonesia hingga 6%.
"Diharapkan akan bisa menurunkan biaya logistik kita yang sekarang 23,5% dari PDB akan bisa ditekan menjadi 17%," tuturnya.
[Gambas:Video CNBC]
Ramalan Mengerikan Sri Mulyani: PDB Q3 Minus, RI Sah Resesi!
(dru)