Internasional

Siapa Anwar Ibrahim yang 'Gulingkan' PM Malaysia Muhyiddin?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 September 2020 15:17
Malaysia's opposition leader Anwar Ibrahim gestures as he leaves after a press conference in Kuala Lumpur, Wednesday, Sept. 23, 2020. Anwar said he has secured a majority in parliament to form a new government that is “strong, stable and formidable.
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Politik Malaysia kembali memanas. Pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim mengklaim akan membuat pemerintahan baru karena telah menggulingkan pemerintahan Muhyiddin Yassin.

Anwar menegaskan telah mendapatkan "mayoritas kuat" dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Ia bahkan akan bertemu dengan Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, untuk meresmikan pengangkatannya sebagai perdana menteri.

Tetapi siapa Anwar Ibrahim?

Anwar adalah sosok politikus Malaysia yang penuh dengan kontroversi. Pria kelahiran Bukit Mertajam, 10 Agustus 1947 ini merupakan mantan wakil perdana menteri periode 1993-1998.

Anwar juga sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia periode 1991-1998 saat ia menjadi anggota Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai besar dalam koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa saat itu.

Pria berusia 73 tahun ini juga telah dua kali menjabat sebagai Pemimpin Oposisi ke-12 dan ke-16 sejak Mei 2020 dan dari Agustus 2008 hingga Maret 2015. Saat ini Anwar menjabat sebagai Presiden ke-2 Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan pemimpin Pakatan Harapan (PH) koalisi oposisi. Anwar juga merupakan Anggota Parlemen (MP) untuk Port Dickson sejak 2018.

Namun Anwar sempat dipenjara karena kasus skandal sodomi dan dipecat secara tidak hormat pada 2 September 1998. Anwar mengajukan gugatan terhadap Perdana Menteri Mahathir Mohammad atas tuduhan pencemaran nama baik karena diduga melontarkan tuduhan tidak bermoral dan menyebut Anwar seorang homoseksual pada konferensi pers di Malaysia.

Pada masa itu, sebagian pengamat internasional mengatakan dipenjaranya Anwar akibat perselisihannya dengan Mahathir akibat krisis yang melanda Malaysia pada 1997 sebelumnya.

Pada 2 September 2004, Anwar dibebaskan oleh Perdana Menteri Abdullah Badawi. Ia melanjutkan karier politiknya melalui Partai Keadilan (PK) dan kelompok oposisi Malaysia yang memperebutkan pemilihan umum 2008 dan 2013. Dia adalah Pemimpin Oposisi dari 2008 hingga 2015.

Beberapa tahun selanjutnya, tepatnya pada 16 Juli 2008, Anwar kembali ditangkap dengan tuduhan sodomi terhadap seorang asisten pribadinya yakni Saiful Bukhari Azlan, tetapi ia berhasil dibebaskan sehari kemudian setelah membayar jaminan.

Nama Anwar kembali mencuat setelah ia berkata telah dikhianati oleh para rekan politiknya di koalisi Pakatan Harapan (PH) pada awal tahun 2020 lalu. Hal tersebut tentu sempat menghilangkan harapan Anwar untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Tetapi berbulan-bulan kemudian, Anwar kembali maju dan bahkan mengklaim dirinya menguasai parlemen. Dengan suara mayoritas Muhyiddin Yasin kini bukan lagi perdana menteri.

"Saat ini dengan jumlah yang saya miliki, Muhyiddin bukan lagi perdana menteri," tegasnya.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anwar Ibrahim Klaim Pemerintah Baru Malaysia, PM Muhyiddin?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular