Cerita Dos Ni Roha yang Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi

Advertorial, CNBC Indonesia
23 September 2020 00:00
adv dbs

Jakarta, CNBC Indonesia- Dos Ni Roha, perusahan distributor alat dan pasokan kesehatan, mengalami permintaan yang tinggi ketika pandemi Covid-19 melanda. Perusahaan ini mendistribusikan mulai dari vitamin, hand sanitizer, tes rapid Covid-19 hingga ventilator ke seluruh Indonesia. Karena tingginya permintaan, Dos Ni Roha membutuhkan dukungan modal kerja.

Dos Ni Roha telah menjadi nasabah korporasi Bank DBS Indonesia sejak 2014, mendapatkan bantuan fasilitas modal kerja dari Bank DBS Indonesia. Bukan hanya dukungan permodalan, Bank DBS Indonesia juga memberikan layanan perbankan untuk mempermudah operasional finansial Dos Ni Roha melalui fasilitas bank guarantee dan account payable financing.

Distribusi produk Dos Ni Roha mulai dari Sumatera hingga Papua dengan 47 cabang dan 3.000 karyawan melayani 100.000 toko, mulai dari apotek, klinik dan laboratorium, toko kelontong, supermarket, dan 95% rumah sakit di 463 kota di Indonesia. CEO Dos Ni Roha Rudy Tanoesoedibjo mengatakan permintaan yang tinggi terhadap alat dan pasokan kesehatan membuat pihaknya mengupayakan untuk menjaga harga barang agar tetap seperti sebelum masa pandemi.

Perusahaan juga tidak melayani pembelian besar karena rentan dimonopoli oleh sejumlah pihak. ntuk memenuhi peningkatan permintaan, Dos Ni Roha membutuhkan modal tambahan. Hal ini dilakukan melalui penggalangan biaya lewat institusi keuangan, dengan dibantu oleh Bank DBS Indonesia sebagai arranger.

Head of Group Strategic Marketing & Communications - Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan Bank DBS Indonesia membantu Dos Ni Roha menumbuhkan bisnisnya untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang meningkat di tengah pandemi Covid-19. "Tidak ada kota yang saya distribusikan kurang dari yang dibutuhkan," ujar Rudy yang merupakan Kakak kandung Hary Tanoesoedibjo, pemilik Grup MNC.

Berbeda dengan perusahaan lain yang melakukan PHK dan pemotongan Gaji, Dos Ni Roha tidak melakukan hal tersebut di tengah Pandemi. Perusahaan pun berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam menuntaskan Covid-19.

"Kalau makin banyak orang mendapat akses ke alat tes maka kami bisa membantu pemerintah memetakan kasus di Indonesia. Kami mendistribusikan seluruh pasokan alat kesehatan secara merata ke seluruh Indonesia - kami akan bisa melakukannya," ujar Rudy.

"Kami melihat adanya kesamaan tujuan serta nilai bisnis dengan Dos Ni Roha. Kami menyadari banyak perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19 sehingga sulit menjalankan bisnisnya, atau bahkan menghasilkan keuntungan di situasi ini. Namun berbeda dengan Dos Ni Roha, sebagai salah satu distributor dan pemasok fasilitas medis terbesar di Indonesia, mereka justru dapat merespon pandemi ini dengan nilai bisnis kemanusiaan yang kuat. Tujuan bisnis mereka begitu kuat untuk dapat membantu pemerintah menghadapi keterbatasan pasokan medis ditengah pandemi ini," jelas Mona.

adv dbs

Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan berkesinambungan, Bank DBS Indonesia terus berkomitmen menjadi bank yang mengedepankan ekonomi, sosial, serta lingkungan yang berkelanjutan.

Selain dukungan terhadap akses modal, Bank DBS Indonesia juga telah memberikan dukungan kemudahan transaksi perbankan dan mengelola arus kas melalui DBS IDEAL. Fitur ini digunakan untuk berbagai layanan keuangan perbankan seperti pembayaran gaji karyawan yang mana karyawan Dos Ni Roha juga menggunakan digital banking milik Bank DBS Indonesia, digibank by DBS untuk penerimaan gaji tersebut.

"Kami percaya yang menjadi keunggulan kami adalah kesamaan tujuan serta nilai bisnis perusahaan. Selain itu, sebagai mitra bank utama bagi Dos Ni Roha, Bank DBS Indonesia senantiasa memberikan dukungan layanan perbankan terintegrasi (one-stop banking service solution), juga melalui jaringan digital kami serta didukung oleh tim kami yang selalu siap setiap saat," ujar Mona. Mona juga menegaskan kolaborasi serta pemanfaatan teknologi merupakam prioritas Bank DBS Indonesia.

Selain itu fokus Dos Ni Roha tidak hanya sekedar meraih profit yang besar. Pihaknya juga berupaya menciptakan lapangan pekerjaan dengan tetap memikirkan aspek lingkungan dan sosial yang dapat diciptakan dari bisnis tersebut.

"Kami menilai secara positif setiap langkah yang dilakukan industri farmasi dalam menangani Covid-19. Terutama langkah yang dilakukan oleh Dos Ni Roha, yang mana seluruh pasokan alat kesehatan, obat-obatan/vitamin mereka mampu menjangkau sebanyak mungkin orang di wilayah Indonesia," kata Mona.

Dengan langkah yang dilakukan Dos Ni Roha memungkinkan semakin banyak orang mendapatkan akses ke alat tes, obat-obatan dan vitamin untuk menghadapi Covid-19. Peranan ini dapat membantu pemerintah memetakan kasus Covid-19 di Indonesia untuk selanjutnya dapat menekan laju penyebarannya.

"Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran kepada seluruh masyarakat dari berbagai kalangan untuk beradaptasi dengan perubahan. Perubahan tersebut berdampak terhadap segala aspek termasuk di dalamnya bagaimana kita menjalankan bisnis. Pola pikir dan etos kerja yang mengedepankan efisiensi, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi menjadi prioritas," tutup Mona.


(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

Most Popular