Terungkap! Ini Alasan Anggaran Kesehatan Dikurangi Triliunan

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
23 September 2020 06:10
Suasana RSPI Sulianti Saroso Saat Kabar Adanya Pasien Positif Corona. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana RSPI Sulianti Saroso (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melakukan penyesuaian dalam terhadap alokasi anggaran PCPEN. Khusus untuk sektor kesehatan, dari pagu awal Rp 87,55 triliun, akan dikurangi menjadi Rp 84,02 triliun atau berkurang Rp 3,53 triliun. 

Apa alasan KPCPEN di balik langkah itu?

"Mengenai kenapa anggaran kesehatan ini dikurangi, sebetulnya tidak ada keinginan untuk mengurangi anggaran kesehatan ini. Yang terjadi sebetulnya, yang dilakukan adalah sebagian dari anggaran kesehatan ini seperti kita tahu bahwa vaksin itu itu akan dilakukan pembayaran yang besar tahun depan," kata Sekretaris Eksekutif I KPCPEN Raden Pardede

"Jadi tahun depan itu, jadi semula memang kita pikir bahwa vaksin ini bisa kita peroleh tahun ini kan? Jadi anggaran vaksin ada di situ. Ternyata bahwa vaksin ini belum bisa sepenuhnya kita dapat tahun ini. Jadi paling tahun depan," lanjutnya dalam media briefing yang berlangsung secara virtual, Selasa (22/9/2020) petang.

Oleh karena itu, menurut Raden, biaya perlindungan sosial pun melesat. Mengutip data KPCPEN, anggaran perlindungan sosial setelah penyesuaian meningkat Rp 38,11 triliun dari pagu awal Rp 203,9 triliun menjadi Rp 242,01 triliun. Namun, situasi tahun depan belum tentu sama.

"Sebenarnya harapan kita adalah bahwa nanti biaya kesehatan ini akan jauh lebih besar dari yang dianggarkan karena akan ada tambahan mungkin biaya untuk pembelian vaksin ini bisa mencapai Rp 50 triliun bahkan sampai Rp 70 triliun," ujar Raden.



"Jadi yang terjadi di situ. Jadi apa yang seharusnya tahun ini kita bisa kurangi tapi tahun depan bisa diperbesar kemudian sementara itu yang sisa tahun ini kita realokasikan dia kepada perlindungan sosial. Ini yang terjadi," lanjutnya.

Komisaris PT Bank Central Asia Tbk itu menambahkan penyerapan anggaran perlindungan sosial semakin baik dan lancar. Oleh karena itu, KPCPEN pun mengalihkan anggaran dari sektor-sektor lain dalam PEN, termasuk kesehatan, ke perlindungan sosial.

"Yang kita inginkan adalah kalau memang ada yang sisa misalkan Kemenkes kelihatannya hanya bisa menyerap Rp 84 triliun, oke Rp 84 triliun karena kita tahu tahun depan dia akan harus membelanjakan yang lebih banyak lagi untuk vaksin. Oleh karena itu, sisanya bukan hanya di situ, bahkan dari sektoral K/L dan pemda," kata Raden.



"Nah sektoral K/L dan pemda itu termasuk program-program padat karya yang memang tidak mudah dilakukan karena prosedurnya banyak. Oleh karena itu, dari pada ini tidak terserap dengan baik, sementara perlindungan sosial menjadi perlu dan itu juga bisa menggerakkan ekonomi, maka kita realokasikan ke situ. Jadi penjelasannya adalah kesehatan itu kita kurangi sekarang tapi sebetulnya tahun depan akan meledak."


(miq/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komite Covid-19: Stimulus Rp695,2 T Kunci RI Lalui Era Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular