
Selain Sri Mulyani, Kementerian Ini Juga Pastikan RI Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meramal pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 akan berada kisaran -2,9% sampai -1%.
Kini giliran Kemenko Perekonomian yang di bawah kepemimpinan Airlangga Hartato yang meramal pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 bisa menyentuh -2%.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir menjelaskan, sejumlah indikator menunjukkan pertumbuhan ekonomi masih akan mengalami kontraksi pada Juli-September.
"Perkembangan leading indikator, sampai saat ini berpotensi membuat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar -2% (year on year/yoy) di kuartal III dan 0,5% (yoy) di kuartal IV-2020," jelas Iskandar dalam diskusi virtual, Selasa (22/9/2020).
Untuk diketahui pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 masih positif tumbuh 2,97%. Kemudian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 minus 5,32%.
Sampai saat ini berpotensi membuat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar -2% di kuartal IIIIskandar Simorangkir |
Apabila pertumbuhan ekonomi secara dua kuartal berturut-turut mengalami negatif atau kontraksi, maka Indonesia masuk ke jurang resesi.
Lebih lanjut, Iskandar menjelaskan kontraksi ekonomi pada kuartal III-2020 tidak sedalam penurunan pada kuartal II-2020 lalu. Pasalnya, meski sejumlah indikator belum membaik seperti kondisi normal. Tapi, lebih baik jika dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Iskandar merinci, misalnya saja penjualan motor meningkat pada Agustus yang menunjukkan permintaan konsumen membaik. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara ritel atau dari dealer ke konsumen pada Agustus sebanyak 37 ribuan unit. Jumlah itu naik dibandingkan Juli sebesar 35.799 unit.
Sementara itu, penjualan wholesales atau distribusi dari Agen Pemegang Merek (APM) ke dealer pada Agustus juga membaik yakni dari 25.283 unit di Juli menjadi 37 ribuan unit pada Agustus.
Lalu, penjualan ritel juga membaik meskipun masih minus. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) turun 12,3% secara tahunan pada Juli 2020. Kontraksi tersebut membaik dari Juni 2020 lalu yakni 17,1%.
Selanjutnya, bank sentral memprediksi penjualan eceran terus membaik pada Agustus 2020 sebesar minus 10,1%.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah akan memastikan Indonesia akan masuk ke dalam jurang resesi. Karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 sudah dipastikan masih mengalami kontraksi.
"Kemenkeu yang tadinya melihat ekonomi kuartal III minus 1,1% hingga positif 0,2%, dan yang terbaru per September 2020 ini minus 2,9% sampai minus 1,0%. Negatif teritori pada kuartal III ini akan berlangsung di kuartal IV. Namun kita usahakan dekati nol," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita September, Selasa (22/9/2020).
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Tumbuh 8%, RI Dianggap Bakal Lolos dari Bencana Ini