Sudah 117 Dokter Meninggal karena Covid-19, Ini Curhatan IDI

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
22 September 2020 13:18
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih (Youtube BNPB Indonesia)
Foto: Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih (Youtube BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan sepanjang pandemi Covid-19 sudah ada 117 dokter meninggal dunia terinfeksi virus ini. Hal ini menjadi tanda tenaga kesehatan harus meningkatkan perlindungannya agar tetap bisa merawat pasien.

"Dari awal Satgas sudah berusaha mensupport Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan, ditambah lagi saat ini ada PCR gratis bagi tenaga kesehatan. Kalau sudah mulai berjalan akan sangat berarti buat kami," kata Daeng, Selasa (22/09/2020).

Menurutnya adanya PCR rutin bagi tenaga kesehatan dapat menekan risiko terinfeksi Covid-19 serendah-rendahnya di lapangan. Pasalnya, penularan di petugas kesehatan tinggi karena bersentuhan langsung dengan pasien.

"Maka itu proses perlindungan petugas kesehatan sangat berarti buat kami," kata dia.



Petugas kesehatan yang akan mendapatkan PCR gratis secara berkala saat ini baru di wilayah Jabodetabek, dan diharapkan dapat meluas hingga ke semua daerah terutama di 9-10 provinsi yang menjadi sasaran utama dengan kasus Covid-19 yang tinggi.

Apalagi dengan peningkatan kasus Covid-19 yang saat ini sudah rata-rata 3.000-4.000 per hari, sehingga penambahan kapasitas pelayanan kesehatan mau tidak mau harus dilakukan.

"Kalau tidak ditambah nanti kami khawatir yang sakit tidak mendapatkan ruangan, dan kami khawatir tenaga kesehatan di tempat yang pasiennya overload akan gampang kelelahan. Hal ini bisa memudahkan penularan," kata dia.

Ancaman jika fasilitas kesehatan kelebihan beban bukan hanya pada tenaga kesehatan yang bersinggungan langsung dengan pasien, melainkan juga tenaga kesehatan yang bertugas membersihkan fasilitas kesehatan.

"Kalau kapasitas tidak ditambah dan overload, kami kasihan pada semua tenaga kesehatan karena berisiko kelelahan dan tertular," ujar Daeng.



Meskipun situasinya berat, Daeng meminta pengertian tenaga kesehatan untuk tetap bersiaga membantu masyarakat. Dia juga meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan, minimal menggunakan masker agar tidak terpapar secara langsung. Pasalnya penambahan fasilitas kesehatan sebesar apapun tidak akan mencukupi jika kasus positif terus bertambah.

"Bebannya berat tapi kawan-kawan sekalian dalam menjalankan tugas tetap hati-hati dan kewaspadaan. Patuhilah ketentuan, gunakan APD secara benar, dan jauhilah kegiatan yang berpotensi menularkan Covid-19, jadi bekerja secara aman dan membantu saudara kita," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular