
Ngeri! Inggris Bakal Hadapi 50.000 Kasus Covid-19 per Hari

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus corona di Inggris bertambah dua kali lipat setiap tujuh hari, dan jika tren penambahan ini berlanjut diperkirakan akan ada 50.000 kasus per hari pada Oktober.
Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Patrick Vallance mengatakan penambahan ini akan menyebabkan lebih dari 200 kematian per hari. Dalam briefingnya di stasiun televisi saat ini angka positif Covid-19 di Inggris berlipat ganda setiap tujuh hari.
"Jika itu terus berlanjut ... pada pertengahan Oktober Anda akan berakhir dengan 50.000 kasus per hari," kata Vallance dikutip dari Reuters, Senin (21/09/2020).
Saat ini jumlah kasus di Inggris sebanyak 394.257 orang, dengan total kematian 41.777 orang. Sementara berdasarkan catatan Worldometer, total kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 31,26 juta penduduk, dengan angka kematian hampir mencapai 1 juta jiwa, atau 965 ribu orang.
Negara yang mencatatkan angka Covid-19 tertinggi yakni Amerika Serikat sebanyak 7 juta kasus, India 5,48 juta kasus, Brazil 4,54 juta kasus, Rusia, 1,1 juta kasus dan Peru 768 ribu kasus.
Sebelumnya, pemerintah Inggris memperketat aturan karantina bagi warganya yang terinfeksi virus corona (Covid-19) pada akhir pekan kemarin.
Kini, setiap orang yang terinfeksi Covid-19 yang tidak menjalankan aturan isolasi diri dengan benar, dijatuhi ancaman denda hingga 10.000 pound sterling atau sekitar Rp 190 juta lebih.
Aturan baru itu dikeluarkan sebagai bagian dari upaya pemerintah mengekang penyebaran wabah asal Wuhan, China itu di Inggris.
Di bawah aturan baru, karantina sendiri diwajibkan oleh undang-undang mulai 28 September untuk orang yang dites positif atau yang diminta oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) untuk mengisolasi diri.
"Cara terbaik kita bisa melawan virus ini adalah dengan semua orang mengikuti aturan dan mengisolasi diri jika mereka berisiko menularkan virus," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dalam sebuah pernyataan, menurut Brussels Times, Senin (21/9/2020).
"Jadi tidak ada yang meremehkan betapa pentingnya hal ini, peraturan baru akan berarti Anda secara hukum wajib melakukannya jika Anda memiliki virus atau diminta untuk melakukannya oleh NHS Test and Trace," tambahnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak