
China Disebut Bakal Serang Taiwan 3 November?

Jakarta, CNBC Indonesia - China disebut bakal menyerang Taiwan 3 November 2020. Hal ini terungkap dari cuitan Hu Xijin, pemimpin media Global Times yang terafiliasi dengan pemerintah Partai Komunis China.
Namun bukan China yang memutuskan kapan itu dilakukan. Hu Xijin mengatakan ungkapan tersebut malah datang dari Amerika Serikat (AS).
"Hal buruk apa yang telah dilakukan pihak berwenang Taiwan sehingga lebih dari satu mantan pejabat AS memperkrakan PLA (tentara nasional China) akan menyerang Taiwan pada Minggu 3 November ketika pemilihan presiden AS digelar," tulisnya di akun Twitternya, dikutip Senin (21/9/2020).
"Tsai Ing-wen (Presiden Taiwan) harus merenungkan dirinya sendiri, atau dia akan menjadi "presiden" Taiwan yang digulingkan oleh PLA."
Ungkapan Hu Xijin tersebut mengomentari artikel yang muncul di media AS, The Hill. Di sana dimuat artikel dengan judul "Pemilu AS bisa saja berbahaya buat Taiwan, sebuah kesempatan buat China".
Dalam tulisan tersebut, kontributor media itu menulis akan baik untuk China menyerang di 3 November. Pasalnya momen itu AS tengah berada dalam krisis suksesi yang membuat kemungkinan kecil untuk negara itu mengintervensi.
Sebelumnya China dan Taiwan memang tengah tegang. Bagi China Taiwan adalah provinsinya sementara hal sebaliknya dirasa Taiwan.
Pada Minggu (20/9/2020), Angkatan Udara Taiwan mengerahkan jet tempur untuk kedua kalinya saat mengidentifikasi munculnya pesawat China yang melintasi pulau dan jalur Selat Taiwan. Pemerintah Taiwan mendesak Beijing untuk mundur dari lokasi tersebut.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan setidaknya ada 19 pesawat China yang berkeliling di area pulau, lebih banyak dari yang diperkirakan pada hari sebelumnya sebanyak 18 pesawat. Mereka melintasi garis tengah Selat Taiwan serta terbang ke zona yang teridentifikasi sebagai wilayah pertahanan udara negara tersebut.
Ini terjadi setelah Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi Keith Krach tiba di Taipei pada Kamis lalu. Itu merupakan pertama kali pejabat senior Departemen Luar Negeri AS datang dalam empat dekade terakhir.
Situasi ini yang akhirnya membuat China panas ke AS. Negeri Panda dan Paman sAM tak cuma panas soal Taiwan tapi juga dari perdagangan, teknologi, Hong Kong, hingga Laut China Selatan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Jet Tempur China Kembali Terbang di Langit Taiwan