Internasional

Janji Keluar dari Suriah, kok Trump Kirim Militer Lagi?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 September 2020 23:02
Donald Trump. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: Donald Trump. (AP Photo/Evan Vucci)

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat (AS) kembali mengirimkan pasukannya bersama kendaraan lapis baja dan alat militer lainnya ke Suriah untuk melindungi pasukannya yang sedang memerangi ISIS (Islamic State in Iraq and Syria).

Hal tersebut diumumkan setelah Presiden Donald Trump dalam konferensi persnya sebelumnya menegaskan "kami keluar dari Suriah".

Dia juga mengatakan tentara AS yang saat ini masih tinggal di sana hanya untuk menjaga cadangan minyak.

Kolonel Wayne Marotto, Juru Bicara Koalisi pimpinan AS untuk memerangi ISIS berencana memposisikan unit infanteri mekanik, termasuk Kendaraan Tempur Bradley (Bradley Fighting Vehicles) ke Suriah untuk memastikan perlindungan pasukan koalisi.

Sebuah ledakan menghantam pipa gas di pinggiran kota Damaskus, Suriah. AP/Foto: Sebuah ledakan menghantam pipa gas di pinggiran kota Damaskus, Suriah. AP/
Sebuah ledakan menghantam pipa gas di pinggiran kota Damaskus, Suriah. AP/

Selain itu, dikirimnya kendaraan tempur ke sana juga agar pasukan lebih leluasa bergerak sehingga mereka bisa menyelesaikan operasi Defeat Daesh. Nama Daesh ini mengacu pada nama lain ISIS, al-Dawla al-Islamiya fi al-Iraq wa al-Sham.

Ini bukan pertama kalinya Bradley Fighting Vehicles dikerahkan ke sana. Terakhir kali, kendaraan ini dikirim ke Suria pada Oktober 2019 lalu dan hampir satu tahun terakhir absen.

Tak hanya alat tempur, AS juga mengerahkan sistem radar Sentinel, yang digunakan untuk membantu melawan pesawat nirawak (drone) dan rudal musuh, serta meningkatkan frekuensi patroli jet tempur AS atas pasukan AS.

"Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan negara lain di Suria, tetapi akan membela pasukan Koalisi jika perlu," kata Kapten William Urban, juru bicara Komando Pusat AS, dikutip dari CNN International, Sabtu (19/9/2020).

Pengerahan aset-aset militer ini terjadi dilakukan di tengah ketegangan antara AS dan Rusia di wilayah tersebut menyusul tabrakan baru-baru ini antara kendaraan lapis baja yang melukai tujuh tentara AS.

"Tindakan dan bala bantuan [AS] ini merupakan sinyal yang jelas bagi Rusia agar mematuhi proses dekonflik bersama dan bagi Rusia, serta pihak lain untuk menghindari tindakan tidak profesional, yang tidak aman dan provokatif di timur laut Suriah," kata seorang pejabat AS.

Di samping itu, militer AS yakin Rusia sangat ingin merebut sumber daya minyak dan gas Suriah, dan Moskow telah memprotes upaya Kurdi Suriah untuk mengembangkan ladang minyak di bawah kendali mereka.

Pejabat AS menilai bahwa patroli militer Rusia di Suriah timur sebagian ditujukan untuk mengusir pasukan AS dan Pasukan Demokrat Suriah keluar dari daerah tersebut.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Pelantikan Biden, Donald Trump Kian Terjepit!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular