Ngeri! Ini 5 Fakta Usia 45 Tahun ke Atas Diminta Tak Keluar

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 September 2020 10:25
Stadion Patriot Chandrabhaga jadi  tempat perawatan sekaligus isolasi pasien Covid-19
Foto: Suasana RSPI Sulianti Saroso Saat Kabar Adanya Pasien Positif Corona. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

3. Angka Kesembuhan Rendah, Hanya 33%

Dikutip pada Sabtu (19/9), kontribusi pasien sembuh Covid-19 cukup tinggi berasal dari kelompok umur 19 sampai 30 tahun. Kelompok umur ini mencatat angka kesembuhan sebesar 31,9%. Kemudian angka kesembuhan usia 19-30 tahun ialah sebesar 25,1%. Jika ditotal angka kesembuhan masyarakat berusia 45 tahun ke bawah adalah sebesar 67%.
Sebaliknya, angka kesembuhan untuk masyarakat berusia 45-60 tahun adalah 23,4%. Yang lebih mengerikan, angka kesembuhan kategori usia 60 tahun ke atas hanya 9,6%. Sehingga total kesembuhan usai 45 tahun ke atas adalah 33%.

4. Rawan Terpapar, Sempat Diberlakukan Khusus

Pemerintah memberi perlakuan khusus terhadap masyarakat di golongan ini. Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir sempat menerbitkan surat edaran kepada seluruh Direktur Utama BUMN No S-336/MBU/05/2020 tentang antisipasi skenario New Normal Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mulai 25 Mei 2020 seluruh karyawan BUMN yang berusia 45 tahun ke bawah mesti kembali masuk kantor. Sementara untuk karyawan dengan usia di atas 45 tahun masih menjalankan work from home.

"Karyawan usia di bawah 45 tahun masuk dan WFH untuk usia di atas 45 tahun sesuai batasan operasi," demikian isi dokumen tersebut.

5. Konsisten Angka Kematian Tinggi

Kerentanan usia 45 tahun ke atas untuk terpapar virus bukan hanya terjadi saat ini. Sejak awal Mei lalu, angka kematiannya masih konsisten di kisaran 80%. Bahkan lebih besar lagi.

Dari grafik yang ditunjukkan, kelompok usia yang dominan meninggal akibat Corona terbagi menjadi dua, yakni 46-59 tahun (39,6 persen) dan di atas 60 tahun (45,2 persen). Jika ditotal berjumlah 84,8 persen (pembulatan menjadi 85 persen).

Dari aspek gender, Wiku mengatakan 60 persen pasien positif COVID-19 merupakan laki-laki. Menurutnya, dengan jumlah tersebut, laki-laki dianggap lebih rentan terkena virus Corona dibanding perempuan.

"Kalau kita lihat ternyata sekitar 60 persen itu yang positif adalah berjenis laki-laki, laki-laki lebih rentan. Sekitar 40 persen adalah perempuan dan ini adalah gambaran nasional," ujar Wiku.

(dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular