
Ketika Menteri Retno Pergi ke Kiri & Kanan Berburu Vaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia terus memperkuat kerjasama melalui track bilateral dan track multilateral untuk memperoleh akses ke vaksin virus corona (Covid-19) yang aman dengan harga terjangkau.
Kegiatan mempererat kerjasama itu terus dilakukan Kementerian Luar Negeri RI dan juga perwakilan-perwakilan RI di luar negeri, kata Retno dalam press briefing, Kamis (17/9/2020).
Salah satu hasil dari upaya tersebut adalah penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia mengenai pengadaan dan mekanisme delivery vaksin dari GAVI Covax Facility.
Retno mengatakan, penandatangan telah dilakukan tanggal 16 September, antara Kementerian Kesehatan dengan UNICEF Indonesia, yang disaksikan oleh Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, dan Menteri Luar Negeri.
"MoU ini sangat penting artinya sebagai infrastruktur yang diperlukan untuk persiapan proses pengadaan dan mekanisme delivery vaksin, sekali lagi, melalui jalur kerjasama multilateral." kata Retno.
"Dengan adanya MoU ini diharapkan jika vaksin sudah tersedia, maka tidak akan terjadi delay dalam hal delivery-nya ke masyarakat."
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa hasil lain yang telah dicapai Indonesia dari komunikasi intensif yang dilakukan soal vaksin adalah bahwa Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility.
"Berarti Indonesia akan memperoleh akses vaksin sebesar 20% dari populasi kita." katanya.
"Indonesia juga akan memperoleh keringanan finansial melalui mekanisme ODA (Official Development Assistance) maupun co-financing. Dengan mekanisme pendanaan seperti ini, tentunya akan berpengaruh pada harga. Dan diharapkan harga vaksin melalui track multilateral ini akan lebih murah dibanding mekanisme lainnya."
Retno mengatakan, dari perkiraan awal, vaksin melalui jalur kerjasama multilateral ini kemungkinan baru akan tersedia pada tahun 2021. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri akan terus mengawal proses kerjasama tersebut, paparnya.
Meski telah mendapatkan akses ke vaksin Covid-19 Covax, Retno mengatakan RI tidak akan seterusnya bergantung pada vaksin tersebut.
"Pendekatan jangka pendek ini tentunya dilakukan sambil terus memperkuat upaya jangka panjang kita, yaitu kemandirian vaksin, yaitu melalui pengembangan vaksin nasional kita, vaksin merah putih." tegasnya.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terkonfirmasi! Ratusan Juta Vaksin Corona Sudah di Tangan RI
