Wamen BUMN 'Ramal' Kereta Cepat JKT-BDG Tuntas Awal 2023

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 September 2020 13:07
kereta cepat
Foto: Ilustrasi kereta cepat JKT-BDG (ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan perkembangan terkini perihal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG). Menurut dia, proyek triliunan itu masih terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19.

Demikian disampaikan Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo dalam HSBC Economic Forum bertajuk "Orchestrating the next move: Transforming Indonesia into Asia's next supply chain hub" yang berlangsung secara virtual, Rabu (16/9/2020).

"Pembukaan koridor Jakarta-Bandung menggunakan kereta cepat, ini juga progressing. Saat ini telah mencapai 56%," katanya.

Berdasarkan perkembangan itu, Tiko berharap proyek kereta cepat JKT-BDG tuntas dalam satu hingga dua tahun mendatang.

"Diharapkan bisa diselesaikan di akhir 2022 atau awal 2023," ujar eks Dirut Bank Mandiri ini.

Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan target penyelesaian proyek kereta cepat JKT-BDG adalah September 2022.

"Harus bisa jadilah sebagai target. Hal-hal ini pemerintah sangat concern," katanya dalam sebuah webinar.

Dalam kesempatan itu, Erick juga mengonfirmasi Presiden Joko Widodo sudah setuju kereta cepat JKT-BDG disambungkan hingga Surabaya. Menurut dia, kebijakan itu akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra sudah berkomentar perihal keputusan Presiden Joko Widodo yang memutuskan kereta cepat JKT-BDG diperpanjang hingga Surabaya.



Hal itu disampaikan Chandra kepada wartawan saat ditemui di Casting Yard #1 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KM29, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020).



Hari ini, PT KCIC kembali melakukan kegiatan peletakan girder di tiga lokasi Casting Yard yang berada di tiga titik sebagai tanda pencapaian progres proyek dalam merangkai seluruh trase kereta cepat JKT-BDG.



"Itu kan arahan dari presiden (proyek kereta cepat JKT-BDG dilanjutkan ke Surabaya) kan harus diimplementasikan oleh level menteri dulu. Kita memang di sini namanya membuat hal baru. Jadi banyak sekali kondisi yang belum disiapkan seperti peraturan-peraturan seperti peraturan di perhubungan (Kementerian Perhubungan) juga belum ada. Jadi harapannya kita selesaikan ini, peraturannya untuk kereta cepat sudah ada di sana," kata Chandra.



Menurut dia, proyek itu juga perlu didukung dengan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebab, lazimnya dalam bisnis kereta, pembebasan lahan dan prasarana oleh pemerintah. Sedangkan PT KAI (Persero) melakukan pengadaan kereta.



Chandra mengungkapkan, proyek kereta cepat mengubah skema business as usual. Sebagai contoh, aset tanah di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek.



"Kita sewanya bukan ke Jasa Marga lho tapi ke negara. Ini barang milik negara itu juga aturannya. Kalau biasanya oleh pemerintah tidak ada sewanya, tapi kalau kepada kami investor kok jadi ada sewanya. Jadi yang kadang-kadang kami lihat ini kan investor membawa dana, ya tolong di-support jugalah jangan sampai iklimnya sudah bawa modal tetapi support-nya kurang," ujar Chandra.



"Kalau pemerintah bangun biayanya satu, kalau swasta kenapa harus mahal, ini kan juga penugasan dari negara harusnya equal-lah. Itu yang harus kita beresin dulu sebelum kita berjalan ke sana. Yang terpenting kalau bangun itu kan pendanaan ya itu nanti kita diskusikan lagi dengan partner-partner kita," lanjutnya.


Chandra mengungkapkan, yang krusial saat ini adalah menuntaskan dan mengoperasikan kereta cepat JKT-BDG. Hal itu merupakan concern utama dari PT KCIC. Sementara kebijakan memperpanjang rute hingga ke Surabaya sudah masuk ke dalam kebijakan tingkat menteri.


"Kami menunggu arahan dari sana. Kalau dari sisi kami, menyiapkan Jakarta-Bandung selesai beroperasi, standar-standarnya sesuai ada Indonesia punya standar yang digunakan di sini. Jadi mau disambung ke Surabaya pun standarnya sudah ada jadi kita di sana tidak nabrak-nabrak masalah ya. Harapannya di sana harusnya lebih mulus lagi," kata Chandra.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diajak Gabung RI di Proyek KA Cepat China, Jepang Bingung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular