
Lagu Lama Kereta Cepat JKT-BDG Picu Banjir Tol

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kembali berdampak pada lingkungan sekitarnya. Kali ini, Tol Padaleunyi mengalami kebanjiran akibat pengerjaan proyek tersebut. Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (12/8/2020).
"Jasa Marga menyampaikan kejadian ini tidak diakibatkan tidak berfungsinya sistem drainase jalan tol, melainkan karena proyek pembangunan kereta cepat di sisi jalan tol di sekitar Jalan Tol Padaleunyi Km 130, yang sedang melaksanakan pekerjaan bored pile (pemasangan pondasi) dan pilecap (mengikat pondasi)," kata Corporate Communications and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, dalam keterangan resminya.
Pihaknya saat ini tengah melakukan penanganan titik genangan air di Jalan Tol Padaleunyi Km 130, baik arah Jakarta maupun arah Cileunyi. Dari total 3 lajur ke arah Cileunyi, saat ini hanya lajur 3 yang dapat dilalui oleh kendaraan besar seperti mini bus dan kendaraan non golongan 1 dengan genangan setinggi 50 cm.
"Sedangkan untuk bahu jalan, lajur 1 dan lajur 2, tidak dapat dilalui semua golongan kendaraan," katanya.
Untuk total tiga lajur ke arah Jakarta, baik bahu jalan serta lajur 1 s.d lajur 3, seluruhnya masih dapat dilalui oleh pengguna jalan semua golongan dengan genangan setinggi 20 cm.
Hingga pada pukul 17.30 WIB, Jasa Marga berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat, melakukan pengalihan lalu lintas pengguna jalan yang menuju ke Cileunyi dialihkan keluar Gerbang Tol (GT) Pasteur.
Selain itu, rekayasa lalu lintas juga dilakukan dengan memutar balikkan kendaraan menuju arah Jakarta di Km 129+800 dan keluar di GT Pasteur. Bagi pengguna jalan yang akan menuju ke Cileunyi dapat masuk kembali di GT Pasir Koja untuk menghindari lokasi genangan.
Selain melakukan rekayasa lalu lintas, Jasa Marga juga melakukan upaya lainnya seperti penyedotan air genangan dengan pompa serta pembuatan tanggul darurat penahan genangan air dengan menggunakan excavator.
"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat hal ini dan mengimbau pengguna jalan untuk menggunakan jalur alternatif lainnya menuju Cileunyi dan sekitarnya, tetap berhati-hati dan mentaati rambu-rambu, serta memantau kondisi lalu lintas perjalanan," katanya.
Di sisi lain, pihak Kereta Cepat Jakarta-Bandung akhirnya buka suara. Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Mirza Soraya, juga menyampaikan permohonan maaf.
"PT KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pengguna jalan dan memastikan pihak kontraktor akan menyelesaikan proses pembangunan tanggul dalam pekan ini. Jasa Marga dan KCIC terus memantau dan memastikan metode kerja kontraktor sesuai dengan mengikuti standar yang berlaku," ujarnya.
Ia berpendapat peristiwa tersebut terjadi sebagai akibat curah hujan yang cukup deras. Sehingga terjadi peningkatan volume air pada saat berlangsungnya pekerjaan relokasi tanggul penahan air pada kawasan tersebut.
"Menindaklanjuti peristiwa tersebut, CREC selaku kontraktor Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung, segera melakukan langkah antisipasi untuk mengembalikan kondisi normal seperti membuat bukaan (shortcut) untuk mengurangi level air yang menggenang dan melakukan pemompaan sisa air yang terjebak di daerah cekungan di kawasan tersebut," tuturnya.
Pada jam 20.30 (12/8/2020) kondisi genangan telah surut dan lalu lintas kendaraan sudah berjalan normal.
"Pihak Kereta Cepat Jakarta - Bandung juga terus berkoordinasi dengan PT Jasamarga (Persero) Tbk dan Bina Marga untuk mengatasi genangan air tersebut," ungkapnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diajak Gabung RI di Proyek KA Cepat China, Jepang Bingung
