
Saham BUMI Naik Lagi Hingga 8%, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bangkit dari level terendahnya yakni Rp 50/unit dan bergerak di kisaran Rp 50-54/unit atau naik hingga 8% pada hari ini. Para pelaku pasar berhasil merespons positif kenaikan harga batu bara yang berdampak positif bagi emiten batu bara seperti BUMI.
Direktur dan Sekretaris Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan sentimen terhadap perusahaan umumnya netral ke positif, hal ini terbukti dari pergerakan saham BUMI yang akhirnya naik setelah berbulan-bulan berada di posisi Rp 50/saham. Menurutnya beberapa spekulasi dari cerita positif akhir-akhir ini bagi grup BUMI berdampak positif, misalnya saja prospek emas dari anak usahanya PT Bumi Resources Minerals (BRMS).
"Pagi ini saham BUMI bergerak di kisaran hingga Rp 54/saham, dengan jumlah yang signifikan berpindah tangan," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/09/2020).
Selain itu perusahaan juga kemungkinan segera mendapatkan status IUPK dan menjadi harapan positif dan juga RUPSLB yang akan berlangsung pada 16 September 2020. Meski demikian Dileep mengatakan tidak masih banyak ketidakpastian ke depannya.
"Secara keseluruhan, prospek BUMI dalam jangka menengah terlihat menarik. Terutama dengan menstabilkan produksi batubara pada 100 juta ton per tahun, menurunkan biaya, pasca prospek IUPK dari win win refinancing dengan biaya lebih rendah," katanya.
Dileep mengatakan harga saham perusahaan saat ini telah sangat di bawah harga untuk beberapa waktu, terutama dengan kondisi global dan sektor batu bara yang tertekan. Dia mengharapkan dengan memperoleh status IUPK saham BUMI dapat naik setelah pandemi dan harga batubara membaik.Selain itu, kemampuan investasi di masa mendatang termasuk gasifikasi, kemungkinan pembangkit listrik lainnya di Kaltim Prima Coal (KPC), mendorong output yang lebih tinggi dari Darma Henwa, meningkatkan nilai termasuk kemitraan strategis.
"Kemudian kami dapat mempercepat pembayaran kembali hutang, mengoptimalkan struktur permodalan kami dan meningkatkan serta menciptakan nilai tambah. Kami yakin prospek jangka menengah untuk sektor batu bara dalam jangka menengah cerah, terutama di Asia," ujar Dileep.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BUMI Resources Ungkap Strategi Dongkrak Kinerja Keuangan