
Kang Emil: Jabodetabek Harus Satu Manajemen Koordinasi

Kota Bogor, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi Utama melalui video conference di Kantor Wali Kota Bogor, Selasa (15/9/2020).
Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Kang Emil menuturkan secara geografis Jabar memiliki wilayah yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, yakni Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor.
Dekat dengan Jakarta sebagai episentrum Covid-19 di Indonesia, Bodebek pun menyumbang hampir 70 persen kasus Covid-19 di Jabar. Meski begitu, secara administratif, Kota Depok dan Bekasi, serta Kabupaten Bekasi, berada dalam wilayah kerja Kepolisian Daerah (Polda) Metropolitan Jakarta Raya (Metro Jaya).
"Administrasi wilayah Pangdam (III/Siliwangi) dan Kapolda Jabar hanya mengurus Kabupaten Bogor dan Kota Bogor," kata Kang Emil dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia.
Untuk itu, lewat rapat tersebut, Kang Emil meminta adanya manajemen koordinasi, termasuk bersama Provinsi Banten. Sehingga penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek optimal dengan frekuensi yang sama.
"Saya usulkan koordinasi itu dilakukan bukan hanya berdasarkan isu yang ada saja, namun berunding agar satu frekuensi dengan DKI Jakarta maupun Banten," kata Kang Emil.
"Jabodetabek itu harus diberlakukan oleh satu manajemen koordinasi, jangan sampai DKI Jakarta jalan sendiri, Jabar juga jalan sendiri, dan Banten pun begitu, mari kita bentuk koordinasi yang rutin," lanjutnya.
Kepada para peserta ratas yang salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kang Emil pun berujar Bodebek siap berkoordinasi dan mendukung PSBB di Jakarta.
Selain itu, dalam ratas tersebut, Kang Emil juga melaporkan mengenai angka kematian di Jabar yang rendah, yaitu di angka 2,4 persen. Namun, tingkat kesembuhan di Jabar juga masih rendah, yakni sekitar 51%-53% dan belum sesuai tingkat kesembuhan ideal di angka 70 persen.
"Jadi, kami di Jabar ingin meminta bantuan kepada Menteri Kesehatan dalam meningkatkan angka kesembuhan di Jabar," ujar Kang Emil.
(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ridwan Kamil: Telkom University Jadi Tempat Isoman Corona