
Hotel Berbintang Jadi Karantina Corona, Pengusaha Kipas-Kipas

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal menggunakan hotel bintang 1 dan 2 untuk pusat karantina dengan gejala ringan. Sebanyak 15 hotel di Jakarta dengan kapasitas 3.000 kamar bakal digunakan. Pengusaha pun senang, apalagi pasien akan dapat biaya dari pemerintah untuk sewa kamar hotel selama masa karantina.
Siapa yang menanggung biaya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau pemerintah pusat?
"Setahu kami ya dibayar pemerintah pusat, bukan DKI. Karena dikoordinir oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) langsung," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Krishandi kepada CNBC Indonesia, Senin (14/9).
Uang dari isolasi Covid-19 ini diperkirakan bakal cukup membantu hotel untuk bertahan. Apalagi, setelah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Jakarta, okupansi hotel diperkirakan bakal berada di kisaran 5%.
Ia mengatakan peluang lain pun perlu diambil, termasuk menerima karantina masyarakat dengan gejala ringan covid-19. Meski demikian, Ia tidak yakin uang yang bakal didapat bakal besar. Namun, dengan juga alasan kemanusiaan, maka langkah penyewaan hotel tetap harus dilakukan.
"Akan menolong cashflow hotel yes, karena harganya nggak bisa sembarangan. Harganya yang juga bukan harga bagus sekali lah saya perkirakan. Harganya yang pasti kompetitif juga karena pemerintah juga nggak foya-foya. Kedua cost akan nambah, kalau kemarin-kemarin kita nggak beli APD, nggak usah beli baju hazmat, cairan pembersih dan lain tentu, di sini akan beda dari yang biasanya. Pasti akan ada cost tambahan dari hotel yang menerima tamu seperti itu," sebutnya.
Ia mengatakan setidaknya okupansi hotel bisa meningkat secara signifikan. Hal senada diakui oleh Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani, yang yakin penggunaan hotel untuk karantina covid-19 bakal berdampak positif untuk operasional hotel ke depan.
"Kami sebagai pengurus PHRI, kita sedang menunggu, minta koordinasi masalah ini. Kalau bisa dipakai untuk hotelnya, yakni isolasi cukup membantu (keuangan hotel)," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru