
Pembiayaan Utang Naik Jadi Rp 1.177,4 T di 2021
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 September 2020 15:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menetapkan anggaran pembiayaan utang pada tahun menjadi Rp 1.177,4 triliun. Anggaran ini naik Rp 34,9 triliun dari sebelumnya Rp 1.142,5 triliun di RAPBN 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, pembiayaan utang mengalami peningkatan karena defisit anggaran yang juga ikut melebar. Dalam postur sementara APBN 2021, defisit anggaran disepakati menjadi 5,7% dari PDB atau setara dengan Rp 1.006,4 triliun.
Defisit anggaran ini melebar 0,2% atau Rp 35,2 triliun dari posisi sebelumnya 5,5% atau setara dengan Rp 971,2 triliun di RAPBN 2021. Pembiayaan defisit ini akan dilakukan dengan merilis Surat Berharga Negara (SBN).
Lanjutnya, defisit yang melebar menjadi 5,7% ini diakibatkan oleh penerimaan negara yang belum maksimal atau turun. Sedangkan, belanja negara terus bertambah untuk membiayai pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
Dalam postur sementara, DPR dan Pemerintah menyepakati belanja negara naik sebesar Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2.750 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2.747,5 triliun di RAPBN 2021.
Sedangkan, penerimaan negara turun Rp 32,7 triliun menjadi Rp 1.743,6 triliun dari sebelumnya Rp 1.776,4 triliun.
Namun, ia memastikan akan tetap menjaga agar defisit anggaran tahun depan tidak lebih lebar lagi. Sehingga semua kebijakan akan diarahkan dan difokuskan untuk menangani dampak akibat pandemi Covid-19 ini.
"Kami laksanakan sesuai amanat yang pastinya ditaruh dalam RUU APBN 2021 sehingga pemerintah tetap bisa jalankan tugasnya, namun pada saat yang sama diberikan keleluasaan oleh DPR di dalam menjaga ketidakpastian itu melalui respon anggaran kami," jelasnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Indonesia Aman atau Ancaman?
Most Popular