
Kebut Food Estate, Prabowo Setor Business Plan ke Airlangga

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pertemuan itu diketahui dari akun Instagram resmi Airlangga, @airlanggahartarto_official, yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (11/9/2020).
Dari foto yang diunggah, turut hadir Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dan Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo.
"Kemarin Pak Menteri Pertahanan [Prabowo Subianto] melakukan pertemuan dengan Pak Menko [Airlangga Hartarto] untuk membahas dan menindak lanjuti arahan Pak Presiden [Joko Widodo] terkait dengan percepatan pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah dan beberapa daerah lain," ujar Susiwijono kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/9/2020).
Menurut dia, lumbung pangan merupakan bagian dari program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN). Seperti diketahui, Airlangga merupakan Ketua Komite PCPEN.
"Hanya mendiskusikan bagaimana upaya mendorong akselerasi supaya bisa segera terealisasi sesuai arahan Pak Presiden [Joko Widodo]," kata Susi melanjutkan tanpa mengelaborasi lebih lanjut.
CNBC Indonesia juga sudah mencoba mengonfirmasi dengan Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak. Kendati demikian, Dahnil belum bersedia memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
Sementara itu dalam akun Instagram resmi Kemhan, kedatangan Prabowo menemui Airlangga bertujuan melaporkan dan berkoordinasi tentang kemajuan yang telah dicapai atas tugas yang diemban Kemhan perintah Jokowi untuk menjadi pejuru dalam mempersiapkan food estate.
"Saat menemui Menko Perekonomian ini Menhan juga menyerahkan berkas "business plan" yaitu rancangan menyeluruh mengenai ketahanan pangan yang merupakan hasil dari koordinasi bersama Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, dan Kementerian LHK," tulis Kemhan.
"Inti dari food estate ini, menurut Menhan RI adalah dibangunnya cadangan pangan yang dapat mengatasi jika terjadi krisis pangan. Menhan RI juga menjelaskan kepada Menko Perekonomian mengenai Undang-Undang yang menjadi payung hukum bagi program ini yaitu Undang-Undang No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara."
Kemhan menulis Menko Perekonomian menyatakan akan mempelajari berkas "business plan" yang diserahkan Prabowo dan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan mengenai anggaran yang dibutuhkan.
Untuk diketahui, dalam menjaga ketahanan pangan nasional jangka panjang, pemerintah merencanakan program food estate. Konsep food estate sebenarnya menekankan pada pengembangan pangan yang terintegrasi yang mencakup pertanian, perkebunan dan peternakan dalam satu kawasan.
Berdasarkan informasi KPPIP, food estate akan dibangun di Kalimantan Barat (120 ribu ha), Kalimantan Tengah (180 ribu ha), Kalimantan Timur (10 ribu ha), Maluku (190 ribu ha), dan Papua (1,2 juta ha).
Food Estate di Pulang Pisau Segera Digarap
Terpisah, Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, sudah mulai menyalurkan alat mesin pertanian (alsintan) ke Kabupaten Pulau Pisau, Kalimantan Tengah. Penanaman benih pun sudah mulai dilakukan di sana.
Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan program food estate akan digarap secara bertahap dan dimulai dari Kabupaten Pulang Pisau.
"Pada tahap awal, pertanaman di Kabupaten Pulang Pisau akan dilakukan pada lahan seluas 1.921 hektare (ha)," ujar Sarwo melalui siaran resminya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (11/9/2020).
Di tahun 2020 ini, pengolahan lahan seluas 10.000 ha di Kabupaten Pulang Pisau diselesaikan. Adapun seluas 1.921 ha sudah dilakukan di bulan September, rencana tanam juga akan dilakukan pada Oktober dengan target 4.621 ha, dan November 3.458 ha.
Sarwo Edhy juga menjelaskan bantuan alsintan yang sudah ada di Kabupaten Pulau Pisau, yakni berupa traktor roda 2 sebanyak 234 unit, dengan rincian eksisting sebanyak 84 unit dan tambahan baru 150 unit.
Ada juga traktor roda 4 sebanyak 111 unit dengan rincian eksisting sebanyak 30 unit, dan tambahan baru 81 unit, kemudian pembuatan surjan dengan target 1.921 ha dan telah selesai 80 ha.
Sementara itu, untuk target tanam di Kabupaten Kapuas akan dilakukan pada Oktober 2020 dengan target 9.541 ha, dan November 10.459 ha.
Adapun alsintan yang disediakan di Kabupaten Kapuas, yakni berupa traktor roda 2 sebanyak 680 unit dengan rincian eksisting sebanyak 530 unit, dan tambahan baru sebanyak 150 unit, dan traktor roda 4 sebanyak 161 unit, eksisting 14 unit, dan tambahan baru 147 unit. Sementara pembuatan surjan ditargetkan 200 ha.
"Untuk Kabupaten Kapuas, benih akan didistribusikan saat mendekati rencana tanam, atau sekitar Oktober nanti. Di Kapuas, kendala yang kita temui adalah pada umumnya IP masih 100. Ini coba akan kita tingkatkan agar produksi juga meningkat," kata Sarwo.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga Bertemu Prabowo di Hambalang, Ada Apa?