
Ini yang Boleh dan Tak Dilakukan Ketika Resesi Datang

Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi ekonomi telah terjadi di puluhan negara dunia di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Hal itu jelas akan mempengaruhi keuangan pribadi. Namun, para penasihat keuangan mengatakan hal itu tidak boleh dijadikan alasan untuk panik.
Mereka justru menyarankan sejumlah hal yang boleh dan tak boleh dilakukan agar ekonomi tetap "aman" di tengah gejolak resesi. Berikut di antaranya:
Fokus, Jangan Panik
Jika Anda memiliki investasi dan arahnya menunjukkan penurunan dari hari ke hari, maka yang harus dilakukan adalah "tidak panik" apalagi sampai mengambil keputusan yang tanpa persiapan, kata Mitch Goldberg, presiden ClientFirst Strategy di Melville, New York.
Ia menyarankan waktu-waktu seperti ini justru harus membuat investor lebih bersabar dan memiliki pandangan jauh ke depan.
"Sekarang adalah waktu yang tepat bagi investor untuk tidak hanya melihat daftar tugas mereka tetapi untuk memastikan bahwa mereka memiliki daftar yang harus tidak dilakukan," kata Goldberg.
"Hal-hal dalam daftar yang tidak boleh dilakukan adalah jangan panik, jangan membuat keputusan keuangan dan investasi yang terburu-buru."
Memperbaiki Pribadi
Douglas Boneparth, presiden Bone Fide Wealth, sebuah perusahaan New York yang berfokus pada milenial dan profesional muda, mengatakan bahwa di waktu-waktu kekacauan ekonomi terjadi, justru harus digunakan untuk memperbaiki pribadi.
Misalnya dengan mengetahui apa saja kebutuhan dan hal-hal yang bisa dikesampingkan di masa-masa sulit, serta mensyukuri apa yang ada saat ini.
"Bagaimana perasaan Anda tentang pekerjaan Anda? Apakah Anda merasa aman?" katanya. "Apa risiko dalam hidup Anda saat ini? Apakah Anda baru saja punya anak? ... Apakah Anda sehat?"
Lebih Banyak Berinvestasi di Diri Anda
Perencana keuangan bersertifikat Diahann Lassus, yang juga salah satu pendiri, presiden dan kepala investasi perusahaan manajemen kekayaan Lassus Wherley, mengatakan bahwa di saat-saat resesi terjadi, orang-orang perlu untuk mengembangkan diri dan bersiap.
Misalnya di saat yakin bahwa pekerjaan saat ini dalam posisi yang "tidak aman", maka ada baiknya untuk memperbarui resume, kata Lassus.
"Jika Anda hebat dan pekerjaan Anda dalam kondisi bagus, itu luar biasa tetapi tetap bermanfaat untuk memikirkan hal-hal itu dan membuat rencana ke depan," katanya.
Membuat Rencana Keuangan
Memahami situasi keuangan saat ini adalah hal penting untuk dilakukan, kata Douglas Boneparth, presiden Bone Fide Wealth. Namun, hal yang juga tak kalah penting adalah dengan membuat rencana keuangan yang matang, jelasnya.
"Ini adalah ajakan bertindak Anda untuk menyusun rencana keuangan," kata Boneparth.
"Lihatlah seluruh situasi keuangan Anda dalam konteks tujuan Anda dan dapat melihat bagaimana Anda melacak tujuan tersebut, bagaimana Anda melakukannya dalam mencapai tujuan tersebut dan mempelajari apa yang diperlukan untuk mencapainya," tambahnya.
Ia juga menyarankan untuk tidak terlalu khawatir soal keadaan saat ini, dan mengingatkan bahwa resesi, penurunan pasar dan koreksi adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam strategi investasi.
Menabung
Menabung dan memastikan diri memiliki tabungan adalah hal penting selama masa resesi. Itu dikarenakan kejadian tak terduga seputar ekonomi bisa terjadi begitu saja di saat-saat seperti ini.
"Anda ingin memastikan Anda memiliki uang tunai yang Anda butuhkan sehingga Anda tidak perlu menjual barang pada waktu yang paling buruk, seperti setelah saham Anda, reksa dana atau 401(k) sudah kehilangan banyak nilai," kata Lassus.
"Oleh karena itu, cobalah untuk meningkatkan jumlah uang yang Anda tabung setiap bulan, jika Anda bisa."
Terkait jumlahnya, Boneparth menyarankan agar nilai tabungan mencapai tiga sampai enam kali gaji bulanan, dan bila perlu mencapai enam sampai 12 kali gaji bulanan.
"Tidak ada yang ingin mengurangi tabungan mereka untuk masa pensiun atau tabungan kuliah anak-anak mereka, tetapi terkadang mengarahkan tabungan mereka ke uang tunai atau likuiditas yang lebih besar dapat melakukan keajaiban untuk membantu Anda menavigasi pasar yang bergejolak, serta resesi," katanya.
Jangan Bergantung Pada Kartu Kredit
Lassus mengatakan, memakai kartu kredit adalah hal yang lumrah. Namun, jangan sampai jumlahnya melebihi penghasilan.
"Adakah cara agar Anda dapat menguranginya kalau-kalau perlu?" katanya. "Apakah ada hal-hal yang lepas kendali karena Anda baik-baik saja secara finansial?
"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memeriksa semua itu dan memastikan Anda berada di tempat yang tepat." paparnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Resesi, Bukan Ekonomi Terbesar ke-3 Dunia Lagi!
