
PSBB Total DKI, Ekonomi RI Negatif Hingga Kuartal IV-2020?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jakarta sebagai salah satu pusat perekonomian di Indonesia akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 14 September 2020 mendatang.
Dampak pemberlakuan PSBB total di Jakarta tersebut menurut VP Economist Bank Permata Josua Pardede, akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang akan terkontraksi bukan hanya di kuartal III-2020, tapi juga kuartal IV-2020.
Adapun, Josua memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 akan berada pada kisaran -3% secara year on year (yoy). Mengingat dampak pelonggaran PSBB sudah terjadi sejak Juni.
Ramalan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 tersebut juga, kata Josua terindikasi dari beberapa high frequency data seperti indkes keyakinan konsumen (IKK), retail sales, dan PMI manucaturing yang menunjukkan tren peningkatan sejak akhir kuratal II-2020 hingga pertengahan kuartal III-2020.
Sementara, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Di mana sebelumnya, apabila tidak terjadi PSBB kembali, maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 berpotensi tumbuh positif.
"Dengan adanya kondisi PSBB yang akan dimulai kembali pada 14 September mendatang, diperkirakan akan mendorong pemuihan ekonomi pada kuartal IV-2020 tertahan. Sehingga pertumbuhan kuartal IV-2020 diperkirakan masih terkontraksi," jelas Josua kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/9/2020).
Josua menyarankan, agar pemerintah bisa fokus dan mengoptimalkan perlindungan sosial, mengingat para pekerja informal dan sebagian besar sektor ekonomi juga akan terpengaruh.
Dengan keputusan PSBB kembali tersebut, kata Josua, pemerintah daerah perlu menyiapkan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial berupa bansos dari pemerintah daerah disamping program perlindungan sosial lainnya yang disalurkan oleh pemerintah pusat.
"Sehingga dapat mempertahankan konsumsi rumah tangga yang sudah mulai membaik sejak pelonggaran PSBB pada bulan Juni yang lalu," tuturnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan & Skenario Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2021, Percaya??