
Help Pak Anies! Covid-19 di Jakarta Dekati 50.000 Kasus

Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah dan telah menembus angka psikologis 200.000 dan adanya kekhawatiran rumah sakit yang makin penuh. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat 3.347 kasus baru Covid-19 pada Rabu (9/9/2020) sehingga totalnya menembus 203.342 orang.
Seperti sebelumnya, penambahan kasus baru ini didominasi oleh provinsi DKI Jakarta dengan penambahan 1.004 orang sehingga total kasus di Ibu kota semakin mendekati 50.000 orang. Sebelumnya penambahan pasien positif di Jakarta sempat mencapai rekor tertinggi pada 3 September 2020 dengan penambahan 1.359 orang.
Saat ini total kasus di Jakarta mencapai 49.397 orang, dan masih menjadi yang paling tinggi di Indonesia. Dalam sembilan hari pertama September penambahan pasien positif di Jakarta mencapai 9.311 orang, artinya penambahan rata-rata pasien positif baru mencapai 1.000 orang per hari.
Adapun kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini mencapai 10.839 pasien.
Sementara itu jumlah pasien sembuh sebanyak 841 orang sehingga totalnya 37.224 orang. Kemudian kasus meninggal bertambah 17 orang sehingga totalnya 1.334 orang. Untuk kasus kematian, Jakarta masih sedikit lebih rendah dibandingkan Jawa Timur yang mencapai angka kematian tertinggi di Indonesia dengan 2.646 kasus.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan angkat suara perihal kondisi terkini penanganan Covid-19 di ibu kota. Anies menilai situasi saat ini mengkhawatirkan.
"Hari ini gugus tugas mengadakan rapat khusus mengevaluasi perkembangan terakhir kasus Covid-19 di Jakarta karena situasinya mengkhawatirkan," kata Anies dikutip dari CNN Indonesia.
"Dalam satu minggu terakhir ini angka positivity rate di Jakarta itu 13,2%. Satu minggu terakhir. Secara kumulatif sejak awal sampai sekarang positif rate kita sekitar 6,9%. 13,2 % di Jakarta dan di Indonesia 18,4%," lanjutnya.
Anies menyebut hal tersebut sebagai kondisi yang mengkhawatirkan karena pemerintah harus mengimbangi fasilitas kesehatan yang dimiliki. Jumlah kasus yang tidak terkendali akan berdampak pada penanganan dan fasilitas kesehatan milik pemerintah.
"Kenapa mengkhawatirkan? Karena kapasitas rumah sakit ada batasnya. Bila jumlah yang membutuhkan perawatan makin hari makin banyak, di atas kemampuan kapasitas Rumah Sakit dan jumlah tenaga medis, maka kita akan menghadapi masalah besar," ujar Anies.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa