Sampai Kapan Pandemi Virus Corona Berakhir?

Rehia S, CNBC Indonesia
09 September 2020 11:22
Petugas saat memakamkan pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Senin (7/9/2020). Petugas pemakaman mengatakan terjadi lonjakan jenazah yang terjadi dalam satu bulan lebih terakhir dengan memakamkan lebih 30 jenazah dalam satu hari.
Foto: Pemakamkan pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Senin (7/9/2020). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertanyaan dalam judul artikel ini semakin banyak bergulir di kalangan masyarakat. Ya, semua lelah dan bahkan banyak orang frustrasi.

Hingga Selasa (8/9/2020), telah ada lebih dari 27.500.826 orang yang terinfeksi secara global. Di mana 896.988 di antaranya meninggal dunia dan 19.594.624 sembuh.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul terkait wabah ini adalah kapan dan bagaimana ini akan berakhir.

Kini, semua negara dan sudah banyak perusahaan swasta yang berlomba untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Tapi apakah vaksin ini menjadi sebuah kunci bagi umat manusia di dunia untuk memenangkan 'perang' melawan Covid-19?

Mantan Ahli Bedah AS Vivek Murthy mengungkapkan pandemi covid-19 tidak akan usai sebelum masuk tahun 2022.



"Jika tujuannya adalah untuk mengembalikan kehidupan seperti masa sebelum pandemi, saya tidak melihat hal itu terjadi pada 2021," katanya.

Sebanyak 160 instansi, negara hingga perusahaan farmasi tengah mengembangkan vaksin Covid-19. WHO juga mengungkapkan 25 calon vaksin juga tengah diujikan kepada manusia.

Sejumlah vaksin - termasuk yang dikembangkan oleh Universitas Oxford bersama AstraZeneca, Moderna Therapeutics dengan National Institutes of Health, dan beberapa entitas China - telah maju ke tahap III untuk diuji pada ribuan pasien.

Namun Murthy, yang sebelumnya memimpin AS memerangi wabah Ebola dan Zika, memperingatkan bahwa dalam skenario yang optimistis, kemungkinan baru pertengahan 2021 vaksin mulai didistribusikan dalam skala besar.

Distribusi itu akan membawa tantangannya sendiri, termasuk kebutuhan untuk mengatasi sentimen anti-vaksin yang berkembang di Amerika dalam beberapa tahun terakhir dan skeptisisme baru mereka tentang vaksin yang sedang dikembangkan untuk COVID-19.

Ditulis Fortune yang dikutip CNBC Indonesia Selasa (8/9/2020), menurut Murthy vaksin yang 100% efektif jarang sekali ada dan terjadi. Untuk covid-19 ini perlu 70% populasi yang divaksinasi untuk mencapai "kekebalan kelompok" terhadap virus corona.

"Adakah kemungkinan kita bisa melakukan ini semua dan memvaksinasi 70% populasi pada akhir 2021? Saya pikir akan dibutuhkan kampanye vaksinasi terbaik yang pernah kami kumpulkan dalam sejarah dunia untuk melakukan itu," kata Murthy.

Bukan cuma Murthy, tapi Dr. Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases mengakui sejauh ini pada dasarnya tidak ada akhir yang terlihat untuk pandemi.

"Dan tidak akan pernah sepenuhnya diberantas," katanya.

"Tapi dengan kombinasi tindakan kesehatan masyarakat yang baik, tingkat kekebalan global, dan vaksin yang baik, yang saya harap dan saya merasa optimis secara hati-hati bahwa kita akan mendapatkannya... kita akan mengendalikannya," ungkap Fauci.

"Apakah itu tahun ini atau tahun depan, saya tidak yakin."


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular